Kasus 3 Warga Kota Cirebon, Tim Gugus: Itu Belum Tentu Covid-19

Ma'had-Dhiya'us-Sunnah-Cirebon
ASRI: Satu sudut lapangan Ma'had Dhiya'us Sunnah Cirebon, tempat santri olahraga. Foto: Dok. Pri.
0 Komentar

TIGA warga Kota Cirebon yang dinyatakan positif dari hasil rapid test corona virus disease (Covid-19) kini menjalani karantina. Meski demikian, pemerintah mengimbau warga supaya tidak terlalu panik dan khawatir. Pasien yang dinyatakan positif belum tentu positif Covid-19.
Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Cirbeon dr Sri Laelan Erwani MKes mengatakan arti positif pada rapid test menunjukan adanya kumpulan virus (viral load) dalam tubuh penderita. Tetapi tidak spesifik bahwa virus yang berada di tubuh pasien tersebut adalah virus corona atau Covid-19.
“Arti positif pada rapid test itu menandakan adanya virus, tapi tidak spesifik apakah Covid-19 atau bukan. Akan dilakukan tes ulang. Yakni PCR untuk tiga pasien tersebut. Kami harap masyarakat tidak terlampau panik,” jelasnya kepada Radar, Kamis (16/4).
Pemerintah, lanjutnya, akan melakukan penanganan terhadap tiga pasien positif versi rapid test itu. Yakni dengan melakukan tes ulang serta uji swab ataupun Polymerase Chain Reaction (PCR) jika dalam rapid test selanjutnya masih didapati hasil positif.
Pihaknya juga akan melakukan tracing atau penelusuran terhadap siapa saja orang yang pernah kontak dengan ketiganya. Serta ke mana saja mereka pergi dalam kurun waktu 14 hari terakhir. “Jadi masyarakat jangan heran kalau nantinya jumlah ODP akan membengkak,” jelas Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Cirebon itu.
Selain itu, pihaknya akan memantau karantina yang dilakukan oleh ketiga orang tersebut. Untuk saat ini, ketiganya masih melakukan karantina mandiri di rumah masing masing. Tapi jika kondisinya tidak memungkinkan, pihaknya telah menyiapkan tempat untuk karantina, yakni gedung BKKBN. Gedung itu kini sudah siap digunakan dengan kapasitas 40 tempat tidur dan fasilitas lainnya.
Seperti diketahui, tiga warga Kota Cirebon dinyatakan positif corona atau Covid-19 setelah menjalani rapid test yang digelar Pemkot Cirebon selama dua hari, yakni Senin (13/4) dan Selasa (14/4) di Gedung Diklat BKKBN Jl Sudarsono, Kota Cirebon. Pengumuman hasil rapid test disampaikan Wakil Walikota Cirebon Dra Hj Eti Herawati, Rabu (15/4).
“Hasil rapid test 2 hari kemarin, 3 orang positif. Mudah-mudahan situasinya tidak berkembang. Mari kita bersama-sama menjalankan apa yang telah diatur oleh pemerintah untuk physical distancing dan berdiam diri di rumah,” kata Eti.

0 Komentar