Kasus Covid-19 Meningkat, Bupati Pertimbangkan WFH

Bupati-H-Acep-Purnama
Bupati H Acep Purnama
0 Komentar

KUNINGAN-Bupati Kuningan Acep Purnama mengaku prihatin dengan lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Kuningan yang terbilang tinggi dan sulit dikendalikan. Acep pun tengah mempertimbangkan sejumlah kebijakan untuk menekan penyebaran kasus Covid-19 tersebut mulai dari pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) hingga memberlakukan kembali Work From Home (WFH).
“Sekarang sudah ada beberapa desa yang diberlakukan PSBM. Bahkan saya mengapresiasi, banyak juga desa yang mengajukan diri untuk diterapkan PSBM. Untuk antisipasi penyebaran lebih luas, PSBM secepatnya bisa diterapkan,” ujar Acep kepada awak media, kemarin (10/12).
Dengan jumlah kasus yang kini sudah menembus angka 1.500 lebih, Acep mengaku kesulitan untuk mengendalikan penyebarannya. Pasalnya, mobilitas masyarakat antara satu dengan lainnya sudah tidak ada batas.
“Sebelumnya kita bisa lakukan pelarangan orang melakukan perjalanan ke daerah-daerah rawan Covid-19, tapi sekarang sudah tidak bisa lagi. Saya hanya bisa mengimbau dan mengingatkan saja, ini menjadi bukti pandemi Covid-19 ini belum mencapai puncaknya dan kita tidak tahu sampai kapan berakhirnya, sehingga semuanya diharapkan untuk selalu waspada. Caranya dengan tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta menerapkan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak serta hindari kerumunan,” papar Acep.
Acep mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan kepada seluruh SKPD untuk mulai membatasi kegiatan pertemuan tatap muka ataupun acara yang berpotensi menimbulkan kerumunan.
“Lonjakan kasus Covid-19 ini cukup mengejutkan dan penyebarannya di mana-mana, bahkan saya sendiri sedikit paranoid. Untuk antisipasi penyebaran di lingkungan pemerintah, kegiatan pemerintahan akan mulai dibatasi seperti rapat supaya dilakukan secara virtual. Tidak menutup kemungkinan Work From Home (WFH) pun bisa diterapkan,” ujar Acep.
Sementara itu, data kasus Covid-19 di Kabupaten Kuningan per Kamis (10/12) sudah mencapai 1.543 dengan 494 pasien di antaranya kini harus menjalani karantina. Adapun jumlah pasien meninggal sebanyak 20 kasus dan 1.029 kasus dinyatakan sembuh. (fik)

0 Komentar