Kisah Muyin, Orang yang Sembuh dari Covid-19

Nina-Da'i-Bachtiar
KUNJUNGAN: Bakal Calon Bupati Indramayu Nina A Da'i Bachtiar berkunjung ke Omah Bio di Depok, untuk mempersiapkan pelatihan pertanian ramah lingkungan bagi para petani Indramayu. Foto: Istimewa
0 Komentar

Muyin, pasien Covid-19 sembuh dari penyakitnya. Warga Desa Megal, Kecamatan Pamotan, Rembang, Jawa Tengah, itu bisa kembali berinteraksi dengan warga sekitar. Salawat ia perkuat semenjak menjalani perawatan. Dukungan moral juga mengalir dari pemerintah desa setempat dan keluarga.
VACHRI RINALDY LUTFIPAMBUDI, Rembang
TENDA biru masih berdiri di rumah Muyin. Maklum, Selasa (31/3) malam diadakan penyambutan kedatangan dia dari Rumah Sakit Wongsonegoro, Semarang. Aktivitas warga di sekitar rumah juga terlihat biasa. Anak-anak bersepeda lalu-lalang. Warga tampak bercengkrama di teras rumahnya.
Begitu juga Muyin, raut wajahnya tampak segar. Seperti habis mandi. Saat bersalaman, tangannya terasa sejuk. Seperti bekas basuhan air. Ia mempersilakan duduk Radar Kudus di ruang tamu. Sembari menyiapkan kursi biru khas jika ada orang mantu. Pria 29 tahun itu terbuka bercerita. Tentang pengalaman dia. Didampingi kepala desa dan sekretaris Desa Megal.
Sebelum divonis terkena korona, Muyin berangkat ke Bali sekitar Januari. Dia mencari rizki sebagai pekerja proyek di sana. Selama di pulau Dewata, ia tinggal seperti di rumah kontrakan. Bersama teman-teman lainnya. Hingga beberapa waktu lalu, ada kawan yang sakit. Entah sakit apa ia juga tak mengetahui. Kemudian diantarkanlah ke dokter setempat.
Karena sudah tiga bulan tak pulang ke Rembang, rindu akan sanak famili di kampung halaman seakan sudah memuncak. Setelah mengantar kawannya, pria berambut pendek itu pun memutuskan pulang. “Perjalanan dari Bali Sabtu (11/3) malam ngantar teman ke dokter. Langsung berobat. Langsung pulang Minggu pagi,” katanya.
Dari Bali, Muyin pulang naik bus. Sampai rumah Senin pagi. Dia mengeluhkan dada sesak. Panas dingin. Kemudian diatasi dengan obat-obatan yang biasa dijual di warung. Tatapi tak mempan. “Terus Senin sore dibawa ke klinik. Diperiksa dikasih rujukan ke rumah sakit Rembang,” kenangnya.
Setelah diperiksa, dan menunggu beberapa saat, diminta untuk dibawa ke rumah sakit Semarang. Dari hasil pemeriksaan rumah sakit di Semarang, disampaikan, bahwa dia dinyatakan positif Covid-19. “Ya sempat stress,” ungkapnya.
Tetapi, semenjak menjalani perawatan itu, ia mengaku lebih sering bersalawat. “Baru masuk rumah sakit. Dirawat itu baca salawat terus,” ujarnya. Satu kamar perawatan diisi empat orang. Dan diberi skat-skat tirai. “Temennya cewek-cewek tiga,” tuturnya. “Ciyee..,” seru sekretaris desa dan kepala Desa Megal menggoda.

0 Komentar