Klaster Baru di Pesisir Panjunan

0 Komentar

Mengingat 2 penambahan pasien positif baru ini, lanjut Laelan, sebelumnya telah dilakukan swab di RS Pelabuhan dan hasilnya negatif. “Waktu diperiksa di RS Pelabuhan dia (2 pasien positif covid-19, red) negatif berdasarkan PCR. Namun setelah kita kirim ke pusat dan hasilnya ternyata positif,” tuturnya.

Disampaikan dia, saat pemeriksaan ada 12 sampel swab yang dikirim ke pusat untuk dilakukan konfirmasi ulang, dan dari 12 sampel itu, 2 diantaranya positif dan mereka masuk data pasien terkonfirmasi positif asal Kota Cirebon yang baru ini.
Ada beragam faktor yang membuat hasil swab daerah dan pusat berbeda. Salah satunya, saat proses pengambilan sampel itu sendiri.
Wakil Walikota Cirebon Dra Hj Eti Herawati menambahkan, yang menjadi PR pemerintah daerah Kota Cirebon adalah terkait adanya 2 pasien positif dari Kelurahan Panjunan (RW 01 dan RW 10).
Pemerintah kota akan mengambil beberapa langkah misalnya karantina wilayah di lokasi yang menjadi zona merah. Kemudian, tes masal di pusat keramaian masih akan terus dilakukan.
Kendati menemukan tambahan pasien positif covid-19, namun pemerintah kota tidak akan kembali ke pola awal dalam penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Namun dengan pendekatan-pendakatan baru.
ADA DELAPAN ORANG REAKTIF RAPID TEST
Ada kekhawatiran klaster baru berkembang di kawasan pesisir Kota Cirebon, seiring ditemukannya 8 orang yang reaktif dari hasil rapid test, Kamis (4/6/2020).
Tes masal di Kawasan Pesisir merupakan tindak lanjut atas ditemukannya klaster baru penyebaran Covid-19. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dari 157 yang sudah diperiksa, ada 8 yang reaktif.
Mereka yang reaktif akan dilanjutkan dengan pengambilan swab di Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati. “Masih on going,” ujar Kepala Dinas Kesehatan, dr Edy Sugiarto MKes. (ade)

0 Komentar