Petani Desa Kedungdalem Gegesik Keluhkan Kurangnya Kuota Pupuk Subsidi 

Petani asal Desa Kedungdalem curhat terkait persoalan pertanian kepada pihak Polresta Cirebon.
Petani asal Desa Kedungdalem curhat terkait persoalan pertanian kepada pihak Polresta Cirebon.
0 Komentar

CIREBON, RADARCIREBON.ID-Polresta Cirebon yang dipimpin oleh Wakapolresta Cirebon, AKBP Dedy Darmawansyah melakukan serap aspirasi petani yang dikemas dalam acara Jumat Curhat di Desa Kedungdalem Kecamatan Gegesik, kemarin.

Kehadiran orang kedua di jajaran Polresta Cirebon itu, bertujuan untuk menampung persoalan petani dalam rangka meningkatkan hasil pertanian. 

“Saya sengaja datang ke lokasi ini (Desa Kedungdalem) karena pertanian di desa ini terbesar di Kabupaten Cirebon, ada sekitar 263 hektare lahan pertanian,” papar Wakapolresta Cirebon  AKBP Dedy Darmawansyah.

Baca Juga:Obyek Wisata Cikuya Belawa akan Dikembangkan Menjadi Lebih Menarik, Ini Targetnya Bupati Cirebon Siapkan 10 Paket Strategis untuk Perbaikan Jalan yang Masih Rusak, Jalur Ini Jadi Prioritas

Dalam kesempatan itu, AKBP Dedy juga menyampaikan salah satu MoU dengan Kementan yang berisi tentang pendistribusian bantuan pompa kepada para petani. 

Nantinya, lanjut Dedy, Bhabinkamtibmas dan Babinsa akan mendata kebutuhan pompa, lahan produktif, dan lahan nonproduktif di masing-masing desa penghasil pertanian padi terbanyak.

“Kita akan data terlebih dahulu jumlah pompa yang dibutuhkan oleh masing-masing desa. Jumlah lahan non produktif dan lahan produktif berapa. Dalam hal ini, kita harus melakukan kewajiban pembangunan pertanian, menjaga distribusi pertanian dan distribusi beras yang ada,” ujarnya.

Tidak hanya itu saja, dalam pertemuan itu juga menyerap segala keluhan petani di wilayah Kecamatan Gegesik. Baik dalam keluhan pupuk yang terbatas, masalah perairan, hingga masalah kamtibmas.

Salah satu petani Desa Kedungdalem, Suratno menceritakan beberapa masalah yang dialami petani di Desa Kedungdalem. Salah satunya ketersediaan pupuk subsidi yang terbatas dan dinilai sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan tanam padi. 

“Pupuk ini masalah yang paling utama. Kalau masi dibatasi saja, kita petani juga jadi setengah-setengah garap padinya,” keluh Suratno.

Tidak hanya itu, Suratno juga mengeluhkan masalah pengairan di Kecamatan Gegesik. Menurutnya, jika terjadi banjir, air lama surutnya sehingga bisa merendam areal persawahan selama berhari-hari. Karena itu, Suratno juga meminta solusi atas persoalan irigasi itu. 

Baca Juga:Rumah Zakat Berkolaborasi dengan Asia Toserba Guna Tekan Stunting Berprestasi Dipanggil Timnas Putri U-17, Nanda Rahmawati Mendapat Beasiswa Hingga Lulus Perguruan Tinggi

Menanggapi itu, Wakapolresta Cirebon mencatat keluhan tersebut untuk disampaikan ke instansi terkait. Pihak Polresta Cirebon juga akan menanyakan aturan tersebut. Namun jika ada kejanggalan dan tidak sesuai prosedur terkait distribusi pupuk bersubsidi, Polresta Cirebon akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. 

0 Komentar