PELAKSANAAN haji 2023 sudah berjalan. Sayangnya, ada keterlembatan dari pihak maskapai penerbangan dalam mengangkut jamaah haji.
Bahkan jika sebelumnya Kemenag mengingatkan Garuda Indonesia soal komitmen mengakut jamaah haji 2023, kali ini juga ternyata terjadi pada maskapai Saudia Airlines.
Kemenag pun akhirnya kembali mengingatkan mengenai komitmen yang telah disepakati dalam hal pengangkutan jamaah haji 2023.
Baca Juga:KUTU RAMBUT DAN KETOMBE HENGKANG dengan Minyak Zaitun, Simak Caranya di SiniAUTO LOLOS PPDB SMA, Jawa Barat Mulai 6 Juni 2023: Ini Jadwal, Tahapan, dan Dokumen yang Harus Disiapkan
Ya, keterlambatan penerbangan masih terus terjadi sampai hari ke-13 keberangkatan jamaah haji Indonesia ke Arab Saudi.
Bahkan, keterlambatan itu terjadi baik dalam penerbangan Garuda Indonesia maupun Saudia Airlines.
Hal ini seperti disampaikan oleh Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag, Saiful Mujab.
Saiful Mujam meminta maskapai penerbangan untuk serius dalam memperhatikan kenyamanan jamaah haji 2023.
Hal itu ditunjukkan dengan sikap yang lebih kooperatif dan informatif. “Maskapai, baik Saudia Airlines maupun Garuda Indonesia, harus lebih kooperarif,” tegas Saiful Mujab, Senin 5 Juni 2023.
“(lebih koooperatif) dalam menginformasikan setiap perubahan atau keterlambatan penerbangan. Maskapai juga harus lebih solutif,” sambung Saiful Mujab di laman resmi Kemenag.
Ia mengatakan tingkat perubahan dan keterlambatan jadwal penerbangan jamaah haji Indonesia tahun 2023 sudah cukup tinggi. Angkanya lebih dari 15 kali keterlambatan atau perubahan jadwal.
Baca Juga:PROFIL DAN KARIR POLITIK GOTAS DI PDIP, Orang Lama yang Kini Segel Kantor PDIP Kabupaten CirebonGotas Segel Kantor PDIP Kabupaten Cirebon: Mau Bayar Gak? Itu Tanah Saya
Padahal, sambung Saiful Mujab, saat ini masih dalam tahapan pemberangkatan gelombang pertama yang berlangsung dari 24 Mei sampai 7 Juni 2023.
“Masing-masing maskapai yang menempatkan perwakilannya di asrama haji, tidak hanya untuk menyiapkan jadwal, namun juga untuk menjelaskan dan meminta maaf ke jamaah bila ada perubahan jadwal penerbangan,” ujarnya.
“Sebab, jadwal yang disepakati sebelumnya sudah disosialisasikan ke jemaah,” jelasnya.
“Saya minta hal ini menjadi perhatian serius bagi pihak maskapai agar keterlambatan tidak terus terjadi. Apa yang menjadi kesepakatan kontrak harus dipenuhi,” sambungnya.
Saiful Mujab kembali mengingatkan maskapai bahwa perubahan jadwal penerbangan mengakibatkan efek domino yang mengganggu pemenuhan layanan kepada jemaah, baik di asrama haji, maupun di Madinah dan Makkah.