Korban Longsor Berharap Bantuan

Korban Longsor Berharap Bantuan
FILE - In this May 30, 2020 file photo protesters demonstrate in Salt Lake City. Utah is seeing a spike in new COVID-19 cases about a month after many businesses were allowed to reopen, leading state health officials to issue renewed pleas for people to maintain social distancing. Recent protests over the police killing of George Floyd in Minneapolis have brought hundreds of people together in downtown Salt Lake City, adding to concerns about a rise in cases in the coming days and weeks. (AP Photo/Rick Bowmer, File)
0 Komentar

MAJALENGKA – Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Malausma Selasa (9/6) menjadi penyebab longsor di Blok Babakan RT 01 RW 01 Desa Cimuncang. Longsoran pun menimbun rumah warga. Benuntung tidak ada korban jiwa. Namun beberapa rumah warga mengalami kerusakan bahkan jebol.
Berdasarkan data yang dihimpun, hujan deras mengguyur Desa Cimuncang sejak pukul 17.00 WIB. Insiden longsor sendiri terjadi sekitar pukul 19.00 WIB.
Sekretaris Desa Cimuncang Irvan Somantri membenarkan ada beberapa rumah warga yang tertimbun longsor. Bahkan saat musibah terjadi ada warganya yang dibawa ke rumah sakit Sukamantri Ciamis karena memar dan dikhawatirkan mengalami patah tulang. Namun setelah menjalani perawatan, warga tersebut bisa kembali ke rumah.
Menurutnya ada tiga titik yang tertimbun longsor. Selain rumah, ada juga jalan kecil menuju permukiman. Rencananya pihak desa dan masyarakat segera membereskan dan membersihkan jalan dan rumah yang tertimbun longsor. Dirinya berharap ada bantuan material dari pemerintah untuk masyarakat yang terkena musibah longsor. “Kami juga meminta masyarakat kedepan jika terjadi hujan deras lagi selalu waspada,” jelasnya.
Salah satu warga yang rumahnya tertimbun reruntuhan longsor, Rudi (38) mengatakan saat kejadian dirinya tidak berada di rumah karena sedang bekerja. Namun saat kejadian sang istri bernama Ipay (35) sedang beristirahat di kamar dan sempat terkena timbunan longsor. Menurut pengakuan istrinya, terdengar suara gemuruh material longsor yang mayoritas tanah liat tersebut.
“Jarak rumah dan tebing hanya 3 meter, istri saya tidak dapat menghindar saat longsor menghantam rumah bagian belakang. Tembok rumah hancur dan istri saya juga terkena reruntuhan longsor,” ujarnya.
Dia berharap kejadian tersebut tidak terulang di kemudian hari. Rumahnya yang terkena longsor saat ini tidak dapat ditinggali lagi, sehingga dia berharap bisa mendapat perhatian dan bantuan dari pemerintah. “Semoga cepat ada bantuan, agar kami bisa menempatinya lagi,” harapnya. (iim)

0 Komentar