Kuningan Jadi 13 Kasus, Cirebon 6 Positif

0 Komentar

KASUS virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Kuningan terus mengalami peningkatan. Hingga kemarin mencapai 13 orang. Terdiri dari positif aktif 6 orang, dan positif versi rapid test 6 orang. Data terbaru itu diperoleh dari Tim Crisis Center Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Kuningan.
Hingga Kamis (23/4) pukul 09.00 sudah mencapai angka 1.605 kasus. Dari angka total itu, sudah terselesaikan sebanyak 1.411 kasus, dan sisanya tinggal 194 kasus kini masih dalam proses. Total 1.605 kasus, terdiri dari 169 kasus OTG (orang tanpa gejala), 1.358 kasus ODP (orang dalam pemantauan), dan 78 PDP (pasien dalam pengawasan).
Adapun sebanyak 1.358 kasus yang sudah terselesaikan, terdiri dari 105 OTG, 1.271 ODP, dan 35 PDP. Sedangkan yang masih dalam proses sebanyak 194 kasus, terdiri dari 64 OTG (proses pemantauan), 87 kasus ODP (proses pemantauan), dan 43 kasus PDP (proses pengawasan).
Dari 43 PDP ini, 7 di antaranya dinyatakan positif hasil rapid test, dan 6 kasus masuk dalam data positif aktif Covid-19.
Jubir Crisis Center Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kuningan yang juga Ketua Pelaksana BPBD Kuningan Agus Mauludin SE kembali mengingatkan masyarakat Kuningan untuk senantiasa mematuhi anjuran dan imbauan pemerintah agar mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kuningan segera terputus.
Dari Kabupaten Cirebon, hasil swab test salah satu PDP yang meninggal dunia beberapa waktu lalu sudah keluar. PDP tersebut dinyatakan positif terpapar Covid-19. Hasil tersebut otomatis menambah daftar warga Kabupaten Cirebon positif corona.
Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon Nanang Ruhyana SKm MKes MH mengatakan penambahan jumlah warga terpapar Covid-19 tersebut setelah dinkes menerima surat hasil swab test dari PDP yang sudah meninggal dunia. “Pasien waktu itu dirawat dua hari. Ternyata swabnya positif. Jadi kini yang positif berjumlah 6 orang, dua di antaranya meninggal dunia,” ujarnya.
Ditambahkan Nanang, pasien yangmeninggal tersebut berjenis kelamin laki-laki dengan umur sekitar 53 tahun. Pasien mempunyai penyakit bawaan atau comorbid kelainan jantung. “Untuk pemakaman sendiri waktu itu sudah menggunakan protokol kesehatan. Untuk aktivitas korban memang sering pulang pergi Jakarta untuk keperluan pekerjaan. Bukan pedagang, tapi pekerja swasta,” imbuhnya.

0 Komentar