Kurangi Risiko BPBD Kuningan Kenalkan Mitigasi Bencana Sejak Dini

Kurangi Risiko BPBD Kuningan Kenalkan Mitigasi Bencana Sejak Dini
EDUKASI MITIGASI: Puluhan siswa SD Linimasa antusias mengikuti mitigasi bencana yang dilaksanakan oleh BPBD Kuningan, Jumat (17/3/2023).
0 Komentar

KUNINGAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, terus berupaya mengenalkan mitigasi bencana kepada masyarakat sejak usia dini.

Seperti yang dilaksanakan di SD Linimasa Jl Jenderal Sudirman Kelurahan Winduhaji Kecamatan Kuningan, puluhan siswa sangat antusias mengikuti sosialisasi mitigasi bencana dan simulasi evakuasi bencana gempa bumi pada Jumat 17 Maret 2023.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kuningan Indra Bayu Permana mengatakan, mitigasi bencana merupakan serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana seperti yang termuat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.

Baca Juga:Sambut Ramadhan 2023, Petugas Unit Gakkum Polres Kuningan Santuni Kaum DuafaM Nurdin: MSP Solusi Ketahanan Pangan Masyarakat, 65 Hari Sudah Dipanen

“Mitigasi bencana penting dikenalkan sejak usia dini, agar anak-anak bisa melakukan pencegahan dan tindakan penyelamatan diri saat terjadi situasi darurat,” kata Indra Bayu Permana didampingi Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Yayan Indrayana SIP kepada Radar Kuningan grup radarcirebon.id.

Menurut Indra, anak-anak harus paham kebencanaan sehingga dengan pengetahuan tentang bencana, mereka bisa mengantisipasi dan dalam jangka panjang diharapkan mampu untuk melakukan pencegahan terhadap terjadinya bencana.

“Dengan pemahaman yang baik, minimal anak usia SD bisa menyelamatkan dirinya sendiri saat situasi darurat,” tuturnya.

Selain itu, lanjut Ibe -sapaan akrabnya- ke depan dengan pemahaman yang baik mereka diharapkan mampu menjadi agen edukasi dan promosi pencegahan dini terhadap bencana kepada keluarga dan orang-orang di sekitarnya.

“Misalnya bahaya menebang pohon dan membuang sampah sembarangan karena akan menjadi penyebab bencana. Kami berencana untuk tingkat SD memberikan waktu khusus untuk menyampaikan materi mitigasi bencana, sehingga bisa dilakukan sosialisasi, edukasi dan simulasi langsung,” katanya.

0 Komentar