RADARCIREBON.ID – 4 Uang Kuno Seri Wayang ini harganya selangit, bahkan ada yang sampai 1 Milyard. Harga yang fantastis ini dikarenakan uang tersebut memiliki arti sejarah yang tinggi dan sangat susah di temukan saat ini.
Uang Kuno Seri Wayang merupakan salah satu barang antik yang lazim dikoleksi, karena uang kuno baik yang dalam bentuk uang kertas maupun uang logam, memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan dengan barang antik lainnya.
Tidak bisa di pungkiri Uang Kuno Seri Wayang sangat di minati bukan hanya oleh kolektor uang kuno saja, namun juga oleh masyarakat umum. Hal ini mungkin karena design pada uang seri ini selain indah tapi unik.
Baca Juga:SIMAK DISINI! Sejarah Adzan Pitu Masjid Agung Sang Cipta Rasa CirebonAUTO SENYUM! 18 Cara Dapat Uang Dengan HP, Tanpa Modal Dan Aman
Design gambar pada uang ini dibuat dengan sangat cermat dan detail menampilkan gambar penari wayang. Sedangkan pada bagian belakangnya menampilkan gambar ragam hias serta text kalimat dengan 4 bahasa yaitu huruf Latin, China, Arab, dan Jawa.
Seri wayang terdiri dari 8 pecahan dari yang terkecil 5 Gulden, sampai yang terbesar 1000 Gulden. Nah uang kuno seri wayang inilah yang sekarang banyak dicari Kolektor.
Harga uang kuno seri wayang juga cukup bervariasi, tergantung dari “umur” dan tingkat “kelangkaan”-nya. Namun untuk seri ini yang terkecil sekitar puluhan juta rupiah, sedangkan yang terbesar bahkan bisa mencapai 1 milyard.
Uang Kuno Seri Wayang Termahal Yang Banyak Dicari Kolektor
Sudah bukan hal aneh lagi, masyarakat sudah mengetahui bahwa uang seri ini yang harganya fantastis, walau sudah tidak bisa lagi digunakan sebagai alat pembayaran yang sah, akan tetapi uang ini memiliki nilai yang lebih dari nilai aslinya.
Ada 4 Uang Kuno Seri Wayang termahal yang banyak dicari oleh Kolektor, diantaranya sebagai berikut:
1. Uang Kuno Seri Wayang Pecahan 1000 Gulden
Uang kuno seri Wayang dengan nilai 1000 gulden ini masih satu generasi dengan uang kuno seri wayang 500 gulden, yang mana keduanya diproduksi antara tahun 1933 sampai dengan 1933.