Lebih Memilih Tak Pulangkan Santri

hulnul-khotimah-positif-covid
Petugas melakukan penyemprotan disinfektan di pondok pesantren di mana santrinya terpapar covid-19.
0 Komentar

“Kita tetap akan melakukan usaha secara ilahiyah. Semalam (Kamis malam, red) kita melakukan salat Qiyamullail berjamaah. Tadi (kemarin, red) juga tidak ada KBM sesuai dengan arahan dari Bapak Bupati dan Dinkes Kabupaten Kuningan. Tadi pagi kita melakukan doa bersama, istighosah seluruh santri untuk memohon kepada Allah SWT agar pandemi Covid-19 yang ada pesantren ini bisa segera berlalu,” jelas dia.
Pihaknya kembali menjelaskan, jumlah santri yang ada saat ini sekitar 3.600 orang. Untuk yang terpapar Covid-19, sejak awal terjadi dilaporkan ke Dinkes Kuningan sebanyak 56 orang. Dari jumlah itu, ia bersyukur karena 10 di antaranya sudah dinyatakan sembuh, sehingga kini jumlahnya tinggal 46 orang.
“Kalau yang sembuh alhamdulillah sudah 10. Itu data terakhir kedatangan. Kedatangan yang pertama itu ada 700 santri, dan setelah dites rapid ternyata mereka semuanya negatif, sehingga kita berani untuk menerima kedatangan santri tahap kedua,” jelasnya.
Kemudian atas usulan-usulan dari para wali santri, terutama yang dokter dan perawat, untuk berikutnya tidak bisa lagi rapid test, karena yang pertama sudah dilakukan rapid test. Sehingga untuk gelombang kedua, pihak ponpes melakukan swab terhadap 1.350 santri yang datang.
“Semuanya (gelombang kedua) dilakukan swab, ini untuk mengantisipasi sebagai tindakan preventif kita agar bisa terbebas dari Covid-19. Hasilnya, ternyata ada 7 orang santri yang positif, dan kemudian kita isolasi di tempat yang jauh dari pesantren,” tuturnya.
Kemudian tahap ketiga ada sekitar 1.200 santri yang datang. Ternyata menurut Sanwani, dari gelombang ketiga inilah sebagai pintu masuk adanya 46 tambahan yang positif. Sebelumnya, kata Sanwani, memang ada gejala sekitar 90-an santri, sehingga terhadap yang ada gejala itu langsung lakukan swab.
“Gejalanya seperti batuk, filek, lalu ada mati rasa, seperti tidak merasakan manis, pahit, dan sebagainya. Mereka langsung diisolasi. Kita ada tempatnya khusus, jauh dari asrama dan dari pesantren, sehingga tidak bisa berinteraksi dengan yang lain,” terangnya.
“Yang sekarang diisolasi ada 46. Yang dari gelombang dua sudah sembuh. Ini (46 positif) kan yang gelombang 3 tanggal 12-13 September, itu dari berbagai daerah. Ada yang dari Jakarta, Tangerang, Ambon, dan berbagai daerah lain yang ada di Indonesia,” tambahnya.

0 Komentar