PALASAH – Madrasah Aliyah (MA) Unggulan Ar-Rahmat Majalengka sukses menyelenggarakan wisuda siswa angkatan ke-2 Jumat (18/6) bertempat di Komplek Pondok Pesantren Moderen Ar Rahmat Desa Weragati Kecamatan Palasah secara langsung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Acara tersebut dibuka dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Ananda Salisa Adzillata Wazdi. Sebelumnya pada pra acara ditampilkan tari kipas dan angklung oleh para siswa.
Kepala MA Unggulan Ar-Rahmat, Hj Yeni Fitriyani MPdI menyebutkan, wisuda angkatan ke-2 berjumlah 29 orang. “Alhamdulilah 25 siswa di antaranya sudah diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri di Indonesia,” kata Hj Yeni.
Dibeberkan Hj Yeni, para lulusannya diterima kuliah di PTN seperti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Poltekkes Kemenkes Semarang, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Universitas Singaperbangsa Karawang, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, dan lainnya. Mereka diterima melalui jalur SNMPTN, SPANPTKIN, UTBK dan UMPTKIN.
Dia juga bersyukur seorang wisudawan juga telah mengkhatamkan hapalan Alquran sebanyak 8 juz.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Ponpes Modern Ar-Rahmat, Drs H Ena Sarya Soemarna SHCN menyatakan bangga atas pencapaian santri MA Unggulan Ar-Rahmat dan berterimakasih kepada Kepala MA Unggulan Ar-Rahmat beserta seluruh dewan guru atas keberhasilan tersebut.
Dia berharap dengan prestasi yang diperoleh MA Unggulan Ar-Rahmat, dapat meningkatkan jumlah pendaftar siswa baru di tahun pelajaran 2021/2022.
Di sela-sela acara, dibagikan pula reward atau penghargaan bagi siswa berprestasi, di antaranya kepada wisudawan yang masuk kuliah melalui jalur prestasi, sebanyak 16 orang. Nilai tertinggi atas nama Halida Ainun Nazwa dan Hilmi Mahmudah. Serta hapalan Alquran terbanyak 8 Juz yakni Windi Ratna Dewi, dan pemenang lomba karya tulis ilmiah juara 2 tingkat Jawa Barat, Dea Nurfarisa.
Sementara itu, perwakilan dari orang tua santri berprestasi menyampaikan rasa bangga atas prestasi dan didikan ustad dan ustadzah di Ponpes Modern Ar-Rahmat. Ia berharap tidak dianggap sebagai alumni melainkan terus dianggap sebagai santri Ponpes Modern Ar-Rahmat, meskipun berbeda tempat pendidikan dengan santri yang masih mondok.