Masih Betah di Level 4

Masih Betah di Level 4
0 Komentar

“Ada beberapa hal yang dievaluasi. Misalnya ada keterlambatan pelaporan dari masing-masing fasilitas kesehatan. Padahal sebetulnya itu data-data periode lalu, di bulan Juni, tapi baru diinput. Ini yang memang minta besok (hari ini, red) dilakukan pengendalian di dinkes,” ujarnya.
“Sehingga data-data yang sudah lewat sudah tidak usah dimasukan ke data yang sedang berjalan. Karena akan mengganggu input yang dilakukan. Sehingga kita berharap dari parameter yang ada. Dengan penambahan kasus yang ada, bahkan hari ini (kemarin) nol. Kemarin (Senin) di bawah 10. Kasus kesembuhan kita tinggi. Kematian rendah. Kalau akumulasi seminggu kita di bawah 5,” lanjut Gus Mul.
Sekda menegaskan hal-hal itu yang harus dicermati. Dia berjanji akan melakukan pembahasan bersama pihak-pihak terkait agar apapun yang dilaporkan di dalam sistem adalah laporan yang memang sesuai dengan kondisi periode yang berjalan.
“Kita minta dinkes cleansing dan update data. Ternyata dari data itu ada kasus-kasus yang sudah sembuh tetapi belum terinput dalam sistem. Jadi kami minta dinkes, camat, dan lurah untuk menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Sampai batas waktunya Sabtu, itulah data real yang di lapangan,” kata sekda.
GANJIL GENAP TETAP JALAN
Terkait kebijakan ganjil genap, Gus Mul menegaskan masih tetap berjalan hingga pengumuman peraturan periode selanjutnya. Dia mengatakan penerapan ganjil genap seminggu terakhir cukup efektif. “Kami lihat ini cukup efektif. Karena kegiatan usaha tetap berjalan lancar, tetapi mobilitas masih bisa dikendalikan. Mudah-mudahan ini bagian upaya kita untuk mengendalikan,” tutur sekda.
Dia tetap mengimbau masyarakat untuk menjaga momentum penurunan kasus Covid-19 secara terus menerus. “Momentum penurunan kasus ini harus dijaga. Jangan sampai semua sudah menurun, jadi semua dibuka bebas. Jangan sampai. Aktivitas masyarakat tetap harus jaga prokes. Sambil 3T tetap dijalankan dan vaksinasi,” tandasnya.
Terkait ganjil genap, juga diungkapkan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon Andi Armawan. Dia menyampaikan bahwa hasil pemantauan dishub dalam waktu 10 hari sudah terjadi penurunan yang cukup signfikan. “Kita lihat kalau untuk kendaraan roda dua itu hanya 33 persen yang masuk kota. Sementara roda 4 itu sekitar 44. Jadi kita melihat ini ada penurunan dibanding dengan PSBB yang dahulu,” tutur Andi.

0 Komentar