Membuka Stand Khusus saat Muludan di Keraton Kanoman

Membuka Stand Khusus saat Muludan di Keraton Kanoman
0 Komentar

Dan djoega ada sedia anggoer tenaga boeat orang lemah, bikin tjahja moeka, mensehatkan badan, mengoeatkan pentjernaan, menimboelkan tenaga baroe dengan lekas d.l.l.
Tjobalah, rasanja enak, per glas f 0,25. Bibitnja anggoer Tenaga, 1 botol besar f 2,50. Selama keramean Moeloedan di Kanoman, kami ada boeka stand. Datang rame2 kesanah. Wassalam dan hormat, Eigenaar, B. Ismael Naim”.
Iklan ini menyebutkan bahwa Restoran Padang Goncang Lidah ada di Cirebon. Ini menandakan bahwa pada tahun 1930-an perantau Minang sudah menyebar di Pulau Jawa. Tidak hanya di kota-kota besar seperti Batavia dan Bandung, tapi juga kota-kota kecil seperti Cirebon.
Rupanya restoran Padang pada waktu itu, seperti Restoran Goncang Lidah ini, juga menyediakan minuman anggur. Kini jarang kita menemukan minuman anggur atau bir di restoran Padang. Penamaan restoran Padang yang rada bombastis seperti “Goncang Lidah”, “Goyang Lidah” dan lain-lain rupanya sudah sejak dulu ada.
Sebagai informasi, penyebutan Nasi Padang sebenarnya berasal dari daerah Minangkabau, Sumatera Barat. Masakan Padang adalah nama populer yang bukan hanya digunakan untuk menyebut segala jenis masakan berasal dari Padang.
Ada juga daerah-daerah di sekitarnya, seperti kota Bukittinggi, Solok, Padang Pariaman, hingga Payakumbuh. Rumah makan Padang bukan saja tersebar di Tanah Air. Bahkan sampai ke luar negeri. (*/bersambung)

Laman:

1 2
0 Komentar