Menag Diminta Bertaubat

0 Komentar

Sementara itu, Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan tidak ada sama sekali niat Menag Yaqut Cholil Qoumas untuk membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing.
“Setelah saya menyimak pernyataan beliau secara lengkap dan utuh, saya haqqul yakin Pak Menteri Agama tidak ada niatan untuk membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing,” jelas Wamenag Zainut, Kamis (24/2).
Jadi, lanjutnya, pernyataan itu murni hanya untuk memberikan contoh. Dalam bicaranya pun, Menag menyelipkan kata ‘misal’ yang berarti dapat diartikan sebagai contoh, bukan maksud membandingkan.
“Apa yang disampaikan oleh Pak Menag hanya ingin memberikan tamsil atau perumpamaan dengan tujuan agar bisa lebih mudah ditangkap pemahamannya oleh masyarakat tanpa ada maksud membandingkan satu dengan lainnya,” tuturnya.
Oleh karenanya, dia meminta kepada masyarakat untuk tidak berlebihan merespons hal tersebut. “Untuk hal tersebut saya mohon masyarakat dapat memahami pernyataan beliau secara utuh, jernih dan proporsional agar tidak muncul dugaan yang tidak benar,” tandas wamenag.
Seperti diketahui, Menag Yaqut mengatakan bahwa suara-suara lewat pengeras suara di masjid maupun musala merupakan bentuk syiar. Hanya saja, kata dia, jika dinyalakan dalam waktu bersamaan, akan menimbulkan ketidakharmonisan suara.
“Yang paling sederhana lagi, kalau kita hidup dalam satu kompleks, misalnya. Kiri, kanan, depan belakang pelihara anjing semua. Misalnya menggonggong dalam waktu bersamaan, kita ini terganggu nggak? Artinya apa? Suara-suara ini, apa pun suara itu, harus kita atur supaya tidak jadi gangguan. Speaker di musala-masjid silakan dipakai, tetapi tolong diatur agar tidak ada (yang) terganggu,” kata Menag Yaqut kepada wartawan di Pekanbaru, Riau, Rabu (23/2). (rc/jp)

Laman:

1 2 3
0 Komentar