Menakar Partisipasi Masyarakat Kabupaten Cirebon Mengikuti Sensus Online

sensus online (2)
SENSUS ONLINE: Kabupaten Cirebon menempati urutan dua terbawah untuk partisipasi sensus penduduk online 2020. BPS Kabupaten Cirebon pun langsung merespons dan menggandeng Pemkab Cirebon untuk mendongkrak partisipasi seluruh elemen masyarakat di sensus penduduk online. FOTO: ANDRI WIGUNA/RADAR CIREBON
0 Komentar

Partisipasi
dan keikutsertaan masyarakat Kabupaten Cirebon terhadap program sensus penduduk
online 2020 terbilang rendah. Pasalnya, meskipun sudah dimulai sejak
pertengahan bulan Februari 2020, hingga saat ini total partisipasi masyarakat
dalam program tersebut baru 2,3 persen dari target 30 persen.

ANDRI
WIGUNA, Kedawung

KEPALA Badan
Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cirebon, Ono Margiono MM mengatakan, Kabupaten
Cirebon berada di peringkat kedua terbawah untuk ukuran partisipasi masyarakat
dalam sensus penduduk online 2020.

“Kita ini peringkat dua terbawah dari 27 Kabupaten dan Kota se Jawa Barat. Yang pertama itu Karawang. Makanya, kita minta teman-teman yang di lapangan untuk aktif menyampaikan informasi kepada seluruh lapisan masyarakat, baik di tingkat kecamatan, kelurahan dan desa,” ujarnya saat ditemui Radar Cirebon, kemarin (5/3).

Baca Juga:Pemkab Cirebon dan Kuningan Bertemu, Bahas Infrastruktur hingga BanjirRotan Juga Punya Pangsa Pasar Menjanjikan

Upaya
lainnya yang dilakukan pihak BPS Kabupaten Cirebon untuk mendongkrak tingkat
partisipasi masyarakat adalah menyebarkan informasi, baik berupa pemberitaan ke
media TV, online dan cetak, terkait kegiatan sensus penduduk 2020.

“Termasuk
kegiatan yang dilakukan saat ini dengan Pemkab Cirebon. Kami bersama Bupati
mendorong SKPD di lingkup Pemkab Cirebon untuk ikut aktif dalam kegiatan sensus
penduduk online 2020,” imbuhnya.

Kendala
lain yang dihadapi adalah masih banyaknya masyarakat yang belum melek teknologi,
sehingga kegiatan sensus penduduk online tidak
bisa dilakukan oleh semua warga Kabupaten Cirebon.

“Sensus
penduduk online 2020 ini dimulai 15 Februari 2020 sampai 31 Maret 2020. Setelah
itu, pada bulan Juli ada sensus penduduk dengan metode door to door. Tugasnya akan menyisir data warga yang di luar sensus
online. Nantinya ada 3.500 petugas
yang dilibatkan,” bebernya.

Sementara itu, Bupati Cirebon Drs H Imron MAg kepada Radar Cirebon menuturkan, keberadaan data yang valid sangat dibutuhkan oleh pemerintah agar setiap program dan kebijakan pemerintah bisa tepat sasaran.

“Kalau
datanya tidak valid, bagaimana program pemerintah bisa berjalan dengan baik dan
tepat sasaran. Tujuan sensus inikan salah satunya untuk memvalidasi data
terbaru dan kondisi real di masyarakat. Oleh karena itu, saya mendorong semua
SKPD untuk bersinergi dengan BPS guna pengisian sensus penduduk online 2020,” ungkapnya.

Data

0 Komentar