Menengok Sejarah Halal Bihalal, Tradisi Lebaran Muslim di Indonesia

Ilustrasi Halal Bihalal
Ilustrasi Halal Bihalal - Radarcirebon.id
0 Komentar

Pada saat pertemuan tersebut, KH. Wahab Chasbullah yang saat itu merupakan Rais Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengusulkan adanya silaturahmi nasional yang mempertemukan para elit politik dan tokoh bangsa. Terlebih lagi, waktu itu adalah momen mendekati Hari Raya Idul Fitri yang mana seluruh umat Islam disunahkan untuk saling bersilaturahim.

Soekarno tidak serta merta langsung dapat menerima usulan KH. Wahab Chasbullah karena menurutnya penggunaan diksi silaturahim terlalu biasa.

Menanggapi hal tersebut, KH. Wahab Chasbullah kembali memberikan saran jika silaturahim yang hendak diselenggarakan itu diberikan tajuk kegiatan dengan nama Halal bihalal. Menurutnya, keengganan para elit bangsa untuk bersatu itu karena masih saling menyalahkan satu sama lain yang mana hal itu merupakan perbuatan dosa.

Baca Juga:Inilah Deretan Tempat Wisata di Majalengka Yang Cocok Untuk Habiskan Libur Lebaran 2023Deretan Hp Nokia 5G Murah, Ada Hp Yang Bikin Mabar Game Kamu Tambah Gacor

Karenanya, diksi halal bihalal dipilih atas dasar pertimbangan bahwa menghapus dosa yang tergolong haram itu perlu dihalalkan. Di saat yang sama, tercetuslah acara yang dimaksudkan sebagai rekonsiliasi para tokoh politik itu dengan tajuk undangan halal bihalal.

Bermula dari momen itulah tradisi halal bihalal ini semakin populer bahkan sudah menjadi sebuah tradisi khas lebaran yang masih berlangsung hingga kini.

https://www.youtube.com/watch?v=3muaWAex9S4

Nah, itulah tadi sejarah halal bihalal yang sudah menjadi bagian khas umat Islam Indonesia di momen Idul Fitri. (*)

0 Komentar