Menjadi Ayah

0 Komentar

di saat Rizal berumur 29 tahun kesempatan itu datang. Jauh lebih cepat dari
yang ia bayangkan. Saat itu ada pengusaha yang membangun bengkel Honda di
Mojokerto–50 Km di barat Surabaya.

Mula-mula teman Rizal yang
ditugaskan menjadi kepala bengkel di sana. Hanya tahan dua minggu. Si pengusaha
merasa tidak cocok. Ia minta agar Honda mengirim tenaga yang lain. Pengganti
itu pun hanya tahan dua bulan. Si pengusaha minta diganti. Yang lebih bagus
lagi. Dikirimlah Rizal.

Waktu itu Rizal sudah
punya piagam “juara nasional” teknisi Honda. Ia memang diikutkan kejuaraan
nasional setelah menjuarai tingkat Provinsi Jatim. Yang dilombakan mulai dari
keramahan menyambut mobil konsumen sampai kecepatan menyelesaikan masalah. Misalnya,
ia harus tahu siapa nama pemilik atau yang membawa mobil ke bengkel itu.

Baca Juga:Maia Estianty Heran Covid-19 Dianggap RemehCinta Penelope Diboyong Suami ke Turki

Untuk itu ia harus
memperkenalkan diri dulu kepada tamunya. Dengan sikap yang ramah tapi
meyakinkan. Lalu bertanya siapa nama sang tamu. Juga dengan nada dan gaya
bertanya yang sopan, menghargai dan percaya diri.

Sejak mengetahui nama sang
tamu, petugas bengkel harus selalu menyebut nama tamunya itu di setiap
pertanyaannya. Misalnya: Bu Rina, ada keluhan apa? Menurut doktrin Honda,
setidaknya petugas harus menyebut nama tamunya tujuh kali –dari saat datang
sampai mobil siap ditangani.

“Waktu lomba, saya bisa
sampai menyebut nama tamu sembilan kali,” ujar Rizal. Pun saat menyelesaikan masalah
mobil sang tamu. Rizal yang paling cepat waktunya dan benar prosesnya.

Begitu ditugaskan menjadi
kepala bengkel di Mojokerto itu Rizal pun tahu: ini bukan lagi hanya masalah
kepintaran teknis. Ini sudah menyangkut kemampuan manajemen dan leadership. Tapi
yang lebih penting lagi: ini menyangkut mimpi untuk bisa mendapat jabatan
kepala bengkel seperti ayahnya.

Ia tahu mengapa pemilik
bengkel di Mojokerto itu tidak puas dengan dua temannya terdahulu: bengkel baru
dan besar itu sering kosong. Setiap hari hanya 14 mobil yang diservis di situ. Rizal
tidak mempersoalkan bahwa ia harus kehilangan status sebagai karyawan bengkel
Honda. Ia harus pindah menjadi karyawan pengusaha Mojokerto itu.

0 Komentar