Mundur Lagi, Tes PCR Belum Siap

pemilik-toko-sabang-cirebon-meninggal
Ambulans mengantar jenazah warga Kota Cirebon yang meninggal di RSHS, Senin (6/). Foto: IST
0 Komentar

PEMERINTAH Kota Cirebon belum bisa melaksanakan tes masal menggunakan polymerase chain reaction (PCR), sekalipun telah memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap kedua.
Perangkat PCR yang semula ditargetkan bakal beroperasi di Rumah Sakit Daerah Gunung Jati (RSDGJ) pada 10 Mei tersebut, hingga kini belum siap dioperasikan.
Padahal, dalam keterangan terkait PSBB, Pemerintah Kota Cirebon telah merencanakan tes masal untuk 1.500 warga menggunakan PCR di RSDGJ dan RS Pelabuhan.
Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSDGJ, dr Evi Wulansari menyampaikan, keterlambatan ini disebabkan faktor teknis. Termasuk penyiapan tempat untuk pemeriksaan. “Kami sampaikan permohonan maaf karena RS Gunung Jati masih belum siap. insya Allah paling lambat pekan depan,” ujar Evi, kepada Radar Cirebon, Senin (18/5).
Ditanya lebih lanjut terkait dengan faktor teknis yang dimaksud, Evi mengungkapkan, tempat untuk PCR masih dipersiapkan. Kemudian setting alat diperkirakan butuh waktu 1 atau 2 hari. Setelah itu, perlu melalui visitasi dari Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat.
Terpisah, Humas RS Pelabuhan, Yuni Rahmawati mengungkapkan, PCR sudah mulai dioperasikan sesuai target. Sudah ada sampel swab yang masuk, namun untuk jumlahnya ia belum bisa menginformasikan. “RS pelabuhan sudah menerima sampe swab, tapi jumlahnya belum bisa kami sampaikan,” ucapnya.
Sementara itu, Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (FK-UGJ) hingga kemarin sudah memeriksa hingga 530 sampel. Dekan FK-UGJ, dr Catur Setiya Sulistiana MMed Ed menjelaskan, tes menggunakan PCR masih terus dilanjutkan dan jumlahnya akan terus meningkat dari hari ke hari.
Percepatan tes masal ini didukung dengan ketersediaan reagent. Kemarin, FK-UGJ menerima hibah reagent kit BioCOV19 dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). “Hibah ini sudah datang dan siap kita pakai. Tentu saja ini semakin bersinergis khususnya untuk wilayah Ciayumajakuning,” tuturnya.
Jumlah reagent yang diterima FK-UGJ, menurut Catur sebanyak 1.800 kit dari PT Bio Farma. Dan akan terus digunakan untuk percepatan pemeriksaan covid-19. (abd)

0 Komentar