Nasib Proyek Kampung Wisata Pasca Terimbas Pandemi

kampung-wisata-kanoman
Suasana di Kampung Wisata Kanoman Utara. Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

Sanggar seni yang berada di RW 10 Kanoman Utara ini memiliki setidaknya 200 murid yang berasal dari warga sekitar. Bagi warga, seni sudah menjadi bagian hidup yang tak terpisahkan.
“Terakhir di sini ada pertunjukan tari topeng dan sintren untuk tamu yang datang. Yaitu dari DPRD Probolonggo. Itupun dilaksanakanya secara terbatas,” ungkapnya.
Meski demikian, ia memakluminya. Karena hal tersebut merupakan upaya dalam melakukan pencegahan penyebaran Covid-19. “Ya memang kondisinya seperti ini. Harus kita terima,” lanjutnya.
Bagaimana kelanjutan penataan kampung wisata? Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kepemudaan Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (DKOKP) Kota Cirebon, Wandi Sofyan mengatakan, batalnya rencana penataan dua kampung wisata itu merupakan keputusan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam rangka penyesuaian anggaran terkait adanya wabah Covid-19.
“Terkait kampung wisata kami juga masih menunggu info dari provinsi. Apakah akan teranggarkan di tahun 2021 atau tidak, kita juga belum tahu,” ungkapnya.
Direncanakan sebelumnya, Kanoman Utara menjadi salah satu kawasan yang mendapatkan hibah bantuan senilai Rp5 miliar dari pemerintah provinsi untuk pengembangan kawasan wisata untuk tahun anggaran 2020 ini.
Selain itu, pemerintah provinsi juga telah menyetujui pengembangan kawasan Kampung Arab dan Tionghoa di Panjunan serta kampung wisata batik Kriyan Barat untuk tahun anggaran 2021. Namun adanya pandemi, membuat pemerintah melakukan langkah refocusing anggaran dalam rangka penanganan covid-19.
Apakah kemudian sejumlah pengembangan tersebut dilanjutkan atau tidak, dirinya juga tidak bisa memastikan. Hanya saja fokus pemerintah setelah covid-19 selesai, mungkin akan terlebih dahulu kepada pemulihan ekonomi. Melalui penguatan kelembagaan dan sebagainya.
“Kita juga harus melihat struktur APBD-nya apakah memungkinkan atau tidak. Karena hal itu juga tergantung dengan penerimaan PAD-nya,” ungkapnya.
Selain anggaran yang berasal dari Banprov, sejumlah kegiatan dan program pengembangan yang bersumber dari APBD Kota Cirebon, seperti penataan kawasan wisataa Situs Petilasan Kalijaga dan juga pengembangan kawasan Wisata Goa Sunyaragi juga dihentikan.
Menyusul efisiensi APBD terkait penanganan Covid-19 di Kota Cirebon. Selain itu, kegiatan muralisasi kampung wisata Kriyan juga tak luput dari penghentian.

0 Komentar