Normalisasi Sungai Sebelum Penataan Panjunan

monumen-pedati-pekalangan
Desain Monumen Pedati Gede Pekalangan, salah satu proyek pembangunan yang tertunda pelaksanaannya karena covid-19.
0 Komentar

CIREBON – Penataan Pesisir Kelurahan Panjunan bakal dilaksanakan tahun ini. Hanya saja ada kendala di lapangan. Proyek revitalisasi kawasan pesisir itu mesti diikuti dengan normalisasi sungai yang bermuara di laut.
Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati yang meninjau langsung lokasi mengakui, sungai dangkal akibat lumpur yang menyebabkan terjadinya sedimentasi.
Pada kesepampatan itu, dia langsung berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWS) Cimancis untuk meminta bantuan pengerukan. “Saya segera koordinasi dengan BBWS untuk mengeruk lumpur ini,” kata Eti, kepada Radar Cirebon, Kamis (25/6).
Disampaikan dia, penataan Kawasan Panjunan tidak akan berarti bila saluran air yang mengarah ke laut dipenuhi lumpur dan sedimentasi. Namun untuk upaya normalisasi, pemkot tidak bisa melakukan karena masuk dalam kewenangan dari BBWS Cimancis.
Terkait dengan warga terdampak, Eti menegaskan, tidak serta merta mereka akan digusur. Tetap ada dana kerohiman meski mereka menempati lahan negara. Besaran dana yang diberikan bergantung pada tim appraisal.
Untuk penataan Kawasan Panjunan, informasinya telah disiapkan anggaran Rp12 miliar. Tidak hanya itu, tempat pembuangan sampah di pesisir nanti juga menjadi prioritas, karena ada di bantaran kali. “Yang jelas kita akan lakukan Pengerukan DAS dulu sehingga beres, maka akan koordinasi dengan BBWS,” tandansya.
Eti berharap, penataan kawasan dapat benar-benar dituntaskan. Mengingat panjang garis pantai di Kota Cirebon hanya 7 km. Sehingga perlu ditata dengan baik. (abd)

0 Komentar