RADARCIREBON.ID – Banyak permainan zaman dulu yang eksistensinya mulai hilang dari lingkungan masyarakat. Zaman sekarang anak-anak cenderung lebih senang bermain dengan gadgetnya.
Padahal permainan zaman dulu jauh lebih menyenangkan daripada hanya bermain gadget seharian. Selain seru dan mengasyikkan, permainan zaman dulu juga memiliki nilai-nilai positif.
Seperti melatih kekompakan, kebersamaan, juga dapat melatih kreativitas anak dan kemampuan motoriknya. Anak-anak akan berinteraksi satu sama lain dan akan melatih kemampuan berkomunikasinya.
Tapi nyatanya, seiring berjalannya waktu permainan ini mulai kehilangan peminatnya. Saat ini, anak-anak lebih memilih bermain gadget, terlebih di masa pandemi Covid-19 yang mengharuskan kita untuk tetap di rumah.
Baca juga: 10 Jenis Permainan Lego Yang Di Sukai Banyak Anak-anak !!
Yuk kita nostalgia masa kecil dengan permainan zaman dulu berikut ini yang mungkin bisa membuat anak-anak sekarang kembali ke permainan zaman dulu yang memiliki lebih banyak nilai positif.
Engklek
Engklek merupakan permainan yang menggunakan sebelah kaki sebagai tumpuannya. Anak-anak akan melompati kotak dengan 1 kaki dan menapak dengan 2 kaki jika berada pada 2 kotak berdampingan.
Kotak-kotak tersebut berjumlah 8 dan ada 1 angka terakhir yaitu angka 9 yang berbentuk setengah lingkaran. Kotak biasa digambar di aspal menggunakan kapur.
Di awal permainan masing-masing pemain mengambil potongan kecil batu pipih yang disebut patah. Semua patah tersebut ditaruh sebelum kotak pertama.
Setelah menentukan urutan pemain, pemain pertama bisa memulai permainan jika patah miliknya terlempar dalam kotak yang dituju.
Baca juga: Pentingnya Orangtua Memilih Mainan Anak Sesuai Usia. Yuk Simak!
Benteng
Benteng atau benteng-bentengan merupakan permainan tradisional yang dimainkan oleh 2 kelompok berisikan 4-8 orang. Masing-masing kelompok memilih sebuah markas berupa tiang atau benteng yang letaknya tidak terlalu jauh, juga tidak terlalu dekat.
Jika markas sudah ditentukan, permainan bisa langsung dimulai. Permainan ini dimulai dengan salah satu anggota kelompok maju menuju benteng lawan.
Satu persatu maju dengan tujuan mengecoh lawan hingga saling kejar. Jika pemain dapat terkejar, maka penantang dinyatakan amati.
Kamu dapat menghindar dengan berlari atau kembali ke benteng sendiri untuk berlindung. Ada pula beberapa orang yang tetap berada di markas untuk mempertahankan benteng masing-masing.
Komentar