Paling Cepat Sekolah di Wilayah III Cirebon Mulai Masuk Desember

Paling Cepat Sekolah di Wilayah III Cirebon Mulai Masuk Desember
MUSYAWARAH: DPD PPDI Kabupaten Indramayu menggelar musyawarah rapat evaluasi kinerja di Aula Kantor Desa Wirakanan, Kecamatan Kandanghaur, Sabtu (6/6). Foto: Kholil Ibrahim/Radar Indramayu
0 Komentar

CIREBON – Tahun ajaran baru 2020/2021 ditetapkan oleh Mendikbud Nadiem Makarim tetap berjalan di Juli 2020. Sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Yakni pada Senin ketiga Juli 2020. Tapi, belajar di kelas belum menjadi satu kewajiban. Pandemi Covid-19 masih jadi penghalang. Itu juga yang berlaku di Wilayah III Cirebon. Para kepala Disdik masih wait and see. Kemungkinan belajar virtual atau daring (dalam jaringan) masih akan berlangsung sampai Desember 2020.
Kepala Disdik Kota Cirebon Irawan Wahyono mengatakan Kota Cirebon belum zona hijau seperti yang disyaratkan Mendikbud Nadiem Makarim agar bisa menggelar KBM (kegiatan belajar mengajar) di kelas. Karenanya, kata Irawan, pembelajaran siswa masih tetap secara virtual atau daring. “Cara virtual atau daring adalah paling tepat di saat wabah pandemi Covid-19 yang kita belum tahu kapan berakhir,” kata Irawan saat dikonfirmasi Radar, Selasa (16/6).
Tapi, lanjut Irawan, bisa saja belajar di kelas dimulai dalam waktu dekat ini kalau pemerintah pusat hingga daerah akhirnya menerbitkan surat membolehkan pembelajaran tatap muka di sekolah. “Sekarang kan belum ada surat terbaru. Dengan demikian, untuk Kota Cirebon, surat walikota tentang pembelajaran tetap dilakukan di rumah masih berlaku (belum dicabut, red). Kemungkinan pembelajaran di rumah sampai dengan Desember 2020,” katanya.
Senada dikatakan oleh Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kota Cirebon Hj Etty Rochaeny MPdI. Dia mengatakan belum ada instruksi apapun terkait KBM di kelas. “Sampai sekarang belum ada instruksi apapun dari Disdik Provinsi Jawa Barat terkait pembelajaran tatap muka. Kami juga masih fokus dengan PPDB dan juga kenaikan kelas,” kata Etty kepada Radar Cirebon, Selasa (16/6).
Meski demikian, menurut Etty, pihaknya akan tetap patuh terhadap aturan pemerintah. Pihaknya juga akan siap apabila ke depan pemerintah menginstruksikan sekolah untuk membuka tahun ajaran baru dengan pembelajaran tatap muka. “Kalau sudah ada instruksi, pasti kami siap. Baik sarana prasarana dan kurikulumnya akan disiapkan. Termasuk protokol pencegahan Covid-19,” ucapnya.
Terpisah, Wakasek Humas SMAN 4 Cirebon Irman Darojat MPd mengatakan persiapan dalam menyambut adaptasi kebiasaan baru (AKB) di sekolah baru dilakukan di tenaga pendidik dan tenaga pegawai kependidikan. Misalnya dengan mengatur masalah kehadiran menjadi 50 persen saja, sementara sisanya harus bekerja dari rumah (WFH). “Kita juga menekankan agar yang sedang merasa sakit untuk tidak perlu datang ke sekolah,” ungkapnya.

0 Komentar