Panic Buying, Migor Kembali Sulit

0 Komentar

Menanggapi hal ini, Uu mengatakan, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya antisipasi agar ketersediaan minyak goreng di Kabupaten Kuningan kembali normal. Di antaranya mengajukan permohonan pasokan minyak goreng curah untuk Kabupaten Kuningan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat sesuai yang dibutuhkan.
“Berdasarkan hasil pendataan kami di seluruh pasar tradisional di Kabupaten Kuningan, kebutuhan minyak goreng curah mencapai 69 ton per minggu. Mudah-mudahan ini bisa terealisasi dalam waktu dekat sehingga bisa mengatasi kebutuhan minyak goreng masyarakat,” ujar Uu.
Selain itu, lanjut Uu, pihaknya juga telah bekerjasama dengan Bulog untuk menggelar operasi pasar murah secara menyeluruh. Patut diketahui, Bulog telah menyiapkan pasokan minyak goreng kemasan untuk Kabupaten Kuningan sebanyak 32.000 liter yang akan disebar dalam kegiatan pasar murah di sejumlah daerah strategis.
“Dari pasokan 32.000 liter tersebut, kemarin sudah kita jual dalam operasi pasar di Tamkot sebanyak 7.000 liter dan hari Selasa ini 6.000 liter di Pasar Darma. Masih ada 19.000 liter lagi akan kita sebar dalam operasi pasar di kecamatan lain secara acak,” papar Uu.
Yang terpenting lagi, Uu mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menanggapi berlebihan saat ada kiriman minyak goreng ke pasar dengan beramai-ramai melakukan pembelian sehingga terjadi lagi panic buying. “Juga kepada para pedagang serta pelaku usaha ritel agar tidak melakukan penimbunan atau penjualan dengan menyertakan syarat tertentu kepada masyarakat yang ingin membeli. Jika kami temukan perilaku penimbunan ataupun penjualan minyak dengan persyaratan tertentu, maka kami akan langsung mengambil tindakan tegas sesuai aturan dan perundang-undangan berlaku,” tegas Uu. (fik)

Laman:

1 2
0 Komentar