Panjang Jimat Hanya Diikuti Keluarga Keraton

keraton-kanoman
Suasana di Siti Inggil Keraton Kanoman. Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

“Bagi yang memaksakan diri untuk datang atau karena ketidaktahuan, diharap menjaga jarak, mencuci tangan dan bermasker, serta tidak menginap di keraton. Kami berharap masyarakat sebaiknya bisa mengikuti malam maulidan dengan membaca doa di rumah masing-masing,” imbuhnya.
Terpisah, Juru Bicara Kasultanan Kanoman Cirebon, Ratu Raja Arimbi Nurtina ST menjelaskan, Keraton Kanoman rencananya akan menggelar panjang jimat juga. Tapi pelaksanaannya menyesuaikan dengan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah, demi kebaikan bersama.
“Kita juga mungkin sama, akan melakukan panjang jimat. Tapi disesuaikan dengan peraturan yang telah ditetapkan pemerintah. Tidak ngundang-undang. Hanya terbatas keluarga. Acara puncaknya juga sebetulnya sebentar, yang lama persiapannya. Itu dilakukan oleh keluarga sendiri saja,” tuturnya.
Untuk ritual prosesi puncaknya juga, hanya akan diikuti oleh keluarga sendiri saja. Pesertanya kurang lebih 100 orang, itupun juga terbagi dalam beberapa sesi waktu dan tempat. Tidak terkonsentrasi berkerumun di satu tempat pada waktu yang sama.
Terkait pasar malam, Ratu Arimbi memastikan tidak akan membukanya, sesuai dengan anjuran pemerintahan setempat, untuk membatasi kerumunan massa demi kebaikan bersama. (azs)

0 Komentar