Para Tenaga Medis, Enam Bulan Bergelut dengan Pasien Corona

tenaga-medis-pasien-covid
Aktivitas Tenaga Medis di Ruang Teratai RSDGJ.
0 Komentar

Maka tidak heran, jika setiap harinya petugas di ruang isolasi Teratai tersebut, menghabiskan 25 stel APD level 3 untuk memproteksi mereka, saat melaksanakan tugasnya berinteraksi langsung dengan pasien.
Dia bersyukur karena sejauh ini, di antara mereka tidak ada yang terpapar virus corona. Ini karena proteksi yang ketat saat bertugas. Serta lebih terpantau. Karena selain itu, diatur dengan ketat pola kerja saat berdinas. Mereka juga diatur dan dipantau ketat urusan di luar dinas pada aktivitas keseharian.
“Di luar aktivitas dinas, kita harus membuat laporan harian. Misalnya pergi ke mana saja, ketemu sama siapa saja, dan lain sebagainya. Karena memang, ketika standar proteksi saat betugas di ruang isolasi sudah cukup optimal. Tapi khawatirnya terpapar dari faktor eksternal saat tidak sedang berdinas,” ujarnya.
Dia menambahkan, jumlah tenaga medis 32 orang tersebut, sebetulnya belum optimal jumlahnya. Sebab, saat ini kondisi pasien covid memang sedang banyak. Bahkan, kalau dulu pasien yang dirawat diisolasi, perbandingannya lebih banyak yang suspek ketimbang yang terkonfirmasi positif, sekarang justru lebih banyak yang positif.
Saat ini saja, dari 24 pasien yang ada, 18 adalah pasien terkonfirmasi, dan 6 pasien yang statusnya suspek. Sehingga, hal ini juga berpengaruh terhadap jadwal kerja mereka. Idealnya, dulu sebelum pasien covid yang ditangani di Ruang Teratai membeludak seperti sekarang, para tenaga kesehatan yang telah berdinas selama 14 hari, memiliki kesempatan libur atau istirahat selama 7 hari untuk recovery kondisi fisik, psikis, dan imun.
Tapi, saat ini jadwal recovery tenaga medis di ruang isolasi tersebut, disesuaikan dengan kebutuhan. Karena kondisi kasus pasien covid saat ini memang sedang memuncak. (*)

0 Komentar