Pasca Pandemi, Industri Penerbangan Butuh Dua Tahun untuk Pulih

cek-suhu-tubuh-pos-penyekatan-kota-cirebon
Petugas memeriksa suhu tubuh pengendara yang melintas di Pos Penyekatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Foto: Azis Muhtarom/Radar Cirebon
0 Komentar

Seperti dilansir dari TravelPulse, IATA merilis analisis baru yang memperkirakan bahwa lalu lintas penumpang global tidak akan pulih ke tingkat krisis pra-COVID-19, setidaknya sampai 2023. Tentunya industri penerbangan akan semakin terpuruk kalau itu benar-benar terjadi.
Pada analisis itu menambahkan bahwa permintaan penumpang pada 2021 akan menjadi 24 persen lebih rendah dari 2019 dan 32 persen lebih rendah dari perkiraan yang dibuat di Oktober 2019.
“Stimulus utama dari pemerintah dikombinasikan dengan suntikan likuiditas oleh bank sentral akan mendorong pemulihan ekonomi setelah pandemi terkendali. Namun membangun kembali kepercayaan diri penumpang akan lebih lama,” jelas Alexandre de Juniac, Direktur Jenderal dan CEO IATA dalam laporan tersebut.
Bahkan pada saat itu, wisatawan individu dan perusahaan cenderung untuk mengelola pengeluaran perjalanan, terutama perjalanan udara dengan hati-hati dan memilih untuk bepergian lebih dekat dengan rumah.
Sebuah survei yang dilakukan pada April 2020 oleh IATA menemukan bahwa 58 persen pelancong baru-baru ini mengatakan bahwa mereka agak atau sangat mungkin membatasi perjalanan awal mereka dan memilih perjalanan domestik.
Menurut de Juniac, dampak krisis akibat pandemi pada perjalanan jarak jauh akan jauh lebih parah dan durasinya lebih lama dari yang diperkirakan dibandingkan di pasar domestik. (yud)

0 Komentar