Patut Ditiru! Begini Cara Kolaborator Kebaikan ID Memperingati Sumpah Pemuda Tahun 2023

Aksi Kolaborator ID memperingati hari sumpah pemuda.
Aksi Kolaborator ID memperingati hari sumpah pemuda/RadarCirebon.id
0 Komentar

CIREBON, RADARCIREBON.ID- Pada Sabtu dan Minggu 14 – 15 Oktober 2023 relawan kolaborator ID menindak lanjuti diskusi publik tentang “Cirebon Bersih, Kata Siapa? Perspektif lintas generasi terhadap kesadaran lingkungan” dengan aksi clean up yang sukses dilaksanakan selama dua hari.

Pada awalnya aksi digelar di beberapa titik sungai seperti CSB, suka lila, dan pilang. Namun H-1 panitia memutuskan untuk kembali ke pantai kesenden karena muatan sampah yang terlalu banyak.

Lurah Kesenden bapak Ruliyanto, mengatakan “sampah di pantai ini tidak tiba-tiba muncul, ada sebab akibat yang cukup kompleks”.

Baca Juga:4 Cara Memutihkan Wajah Dengan Jeruk Nipis! Praktis Hanya Beberapa Menit, Hasilnya Sangat Mengejutkan..Manfaat Lidah Buaya Untuk Wajah Yang Jarang Diketahui Banyak Orang! Ternyata Bisa Memutihkan Wajah Loh

Sampah terus menumpuk di pantai kesenden, padahal baru baru ini telah di bersihkan bersama pandawara grup.

Selaras dengan yang disampaikan oleh pihak BBWS bahwa sampah di pantai memang tidak akan ada habisnya sebab disana adalah hilirnya dari sungai-sungai yang bahkan hulunya bisa saja lintas kota atau kabupaten.

Begitupun dari DLH Kota Cirebon yang sering beberapa pekan sekali piket membersihkan sampah di sungai ataupun pantai, “Ini bukan pertama kalinya pantai kotor, dan bukan pertana kalinya juga aksi-aksi seperti ini digencarkan” Ujarnya.

Menurut Omar Qad Panity, selaku koordinator aksi clean up. Salah satu yang melatar belakangi aksi ini adalah bentuk konkrit dari sikap pemuda menyikapi isu lokal, dan bertepatan dengan momentum Sumpah Pemuda. “Sehingga anak muda jaman sekarang, setiap memperingati hari besar tak hanya sebar pamflet ucapan saja melainkan juga dengan aksi nyata”.

Tentu ini menjadi pr besar persoalan lingkungan apalagi sampah, tak bisa hanya dengan gerakan komunitas, menggandeng pemerintah, tanpa turun tangan dari masyarakat itu sendiri. Sedikit banyak kritik dan evaluasi tersampaikan dari relawan, tentang kemana dukungan dari masyarakat sekitar? Bagaimana koordinasi panitia dengan pemerintah setempat? Dan sebagainya.

0 Komentar