Pedagang Pasar Pasrah, Pedagang Bakso Sudah Kebal

Pedagang Pasar Pasrah, Pedagang Bakso Sudah Kebal
MAHAL: Tumpukan dus berisi daging sapi impor di Battembat, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon. Foto kiri, penjual daging sapi di Pasar Kanoman, Kota Cirebon. FOTO-FOTO: ADE GUSTIANA/ RADAR CIREBON
0 Komentar

Sebetulnya kenaikan harga daging sapi ini berdasarkan momentum. Tiap tahun. Namun dirasa tahun ini agak janggal. Momentum yang dimaksud adalah ketika Idul Fitri/Adha. Tak menjelang tahun baru/akhir tahun. Apalagi saat awal tahun 2021 seperti sekarang. Dan belum ada rambu kapan akan kembali turun.
Bastoni memprediksi harga daging sapi tak kunjung turun berlangsung hingga Februari. Alasannya telah disebutkan. Ya, karena kuota daging tahun 2021 belum keluar. Yang juga dikhawatirkan oleh pengusaha termasuk Bastoni adalah ketika Maret mendatang kuota daging itu masih belum jelas. Karena waktu tersebut mendekati hari raya Idul Fitri. Di mana tradisi tiap tahun menjelang hari raya harga daging selalu naik dari harga sebelumnya.
Imbas harga daging yang naik terasa dari hulu ke hilir. Termasuk ke pedagang pasar tradisional. Namun sungguh disayang. Harga beli naik tak dibarengi dengan harga jual. Pedagang pasar hanya bisa pasrah. Katanya, mending untung buntung daripada ditinggal pembeli.
Ya, pedagang itu menjual daging dengan harga tetap. Masih sama. Rp120 per kilogram. Sementara mereka harus memangkas untung Rp2 ribu hingga Rp5 ribu. Karena harga pembelian di tempat jagal naik. Itu terpantau di Pasar Pagi dan Pasar Kanoman Kota Cirebon kemarin. Bagi mereka itu masih bisa disyukuri. Dari pada buntung. Ditinggal pembeli. Karena menaikkan harga yang tak masuk di logika. Karena bukan momentum hari raya.
Seperti yang dialami pedagang di Pasar Pagi, Kota Cirebon, Dede. Dia mangatakan kalau menaikkan harga bukan pertimbangan mudah. Kalau nekat dilakukan konsumen tak akan mau beli. Karena kebanyakan konsumen pasar tradisional adalah pelanggan tetap. Yang membeli jumlah partai. Seperti tukang baso, usaha catering atau rumah makan padang.
Mereka juga tahu kapan biasanya harga daging sedang naik. Ya, hanya ketika hari raya. Dan ketika itu mereka memaklumi. Karena permintaan pasar yang meningkat. “Daging dari tempat jagal masih kotor, banyak gajinya. Harus dibersihkan dulu. Dan konsumen tak akan menghitung itu,” katanya, mengatakan keuntungan yang diperoleh ditukar untuk membayar jasa membersihkan daging tersebut.

0 Komentar