Pemda Jabar Buat SOP Pengunjung Gedung Sate

Pemda Jabar Buat SOP Pengunjung Gedung Sate
PERIKSA: Petugas Museum Gedung Sate saat memeriksa suhu tubuh pengunjung. Foto: Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provinsi Jabar
0 Komentar

BANDUNG – Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jawa Barat (Jabar), Iip
Hidayat mengatakan, Museum Gedung Sate tetap beroperasi setelah Gubernur Ridwan
Kamil menyatakan Jabar Siaga 1 COVID-19. Sebagai langkah antisipatif penyebaran
COVID-19, kata Iip, pihaknya akan memasang cairan pencuci tangan (hand sanitizer) dan mengecek suhu badan
pengunjung.

“Setelah kemarin
berkoordinasi dengan berbagai pihak, Museum Gedung Sate tetap beroperasi dan
dibuka untuk umum,” kata Iip, di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (4/3).

“Tentu kami akan selektif.
Artinya, yang agak sakit harus dicek. Yang sehat juga SOP-nya cuci tangan dan
dideteksi suhu badannya. Baru bisa masuk,” imbuhnya.

Baca Juga:Hampir Pasti Open Bidding untuk Sekwan Kota Cirebon, Draf Pansel di Meja WalikotaAdik Ipar Nurhadi Diperiksa KPK

Hal tersebut dilakukan karena
pengunjung Museum Gedung Sate tidak hanya wisatawan regional maupun nasional,
tapi juga wisatawan mancanegara.

“Pengunjung setiap pekannya
itu, dari Selasa sampai Minggu, karena Senin kami tutup. Pengunjung bisa
mencapai 2.000 orang. Banyak juga wisatawan asing yang datang. Maka, langkah
antisipatif harus kami lakukan,” ucap Iip.

Pihaknya sudah membuat SOP
pengunjung Museum Gedung Sate guna mencegah penyebaran virus Corona. Pertama,
pengunjung yang memiliki suhu tubuh di atas 37,2 dilarang masuk museum. Lalu,
pengunjung harus membersihkan tangan dengan hand
sanitizer
yang disediakan, dan gunakan masker jika batuk dan pilek.

“Pengunjung harus
menghindari kontak fisik secara langsung dengan orang lain. Ketika bersin dan
batuk, tutup dengan tisu atau siku tangan, dan petugas kami berhak menegur
pengunjung yang berperilaku tidak sesuai SOP,” kata Iip.

Selain itu, Biro Umum Setda Provinsi
Jabar sudah memasang hand sanitizer
di Gedung Sate, Gedung Pakuan, Gedung Merdeka, dan semua tempat yang dikelola
Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar.

“Itu langkah antisipatif.
Kemudian, khusus di Gedung Sate, kami punya poliklinik, ada dokter. Mungkin
sewaktu-waktu kita akan keliling memantau kalau-kalau ada yang memiliki gejala
(COVID-19),” kata Iip.

“Karena yang berkantor ke
Gedung Sate itu sekitar seribu orang. Dari PNS, non PNS, pihak keamanan, dan
tamu,” imbuhnya. (rls)

0 Komentar