Pemekaran WTC Perlu Kajian NA

0 Komentar

SUMBER – Pemekaran Wilayah Timur Cirebon (WTC) perlu disiapkan secara matang. Kajian dan Naskah Akademik (NA) juga harus melibatkan semua pihak. Bukan sebatas dagelan politik.
Tokoh Muda Cirebon Timur, Angga Maradeka mengatakan, secara potensi, mungkin WTC berpeluang dimekarkan seiring dengan perkembangan. Terlebih, WTC sudah mulai banyak berdiri pabrik, yang memang sedari awal ditetapkan menjadi zona industri.
Kesiapan tersebut bukan hanya dari sisi industri yang nantinya berujung kepada tingkat perekonomian masyarakat dan potensi pendapatan daerah dengan adanya kawasan industri di Cirebon timur tersebut.
“Hendaknya usulan pemekaran WTC ini bukan semata karena faktor kekuasaan para elit politik Cirebon Timur, yang belum terakomodir di tingkat Kabupaten Cirebon,” kata Angga, kepada Radar Cirebon, kemarin (13/11).
Ia mengungkapkan, untuk wilayah yang memang masuk ke Cirebon Timur, terdiri dari 18 kecamatan. Batas paling utara ada di Kecamatan Mundu, paling timur-utara ada Kecamatan Losari, timur-selatan di Kecamatan Waled, dan di wilayah barat ada Kecamatan Beber.
“Semua upaya pemekaran tersebut ujungnya adalah untuk kesejahteraan masyarakat yang ada di wilayah 18 kecamatan tersebut,” terangnya.
Ia menjelaskan, adapun langkah-langkah yang memang perlu menjadi tahapan dalam proses pemekaran WTC adalah, dengan menginisiasi panitia persiapan yang akan mengurus secara administratif, termasuk kaitannya dengan kajian dan penyusunan naskah akademis untuk pemekaran Cirebon Timur. Selain itu, dukungan dari unsur desa, baik kepala desa hingga BPD di desa, sangat dibutuhkan.
“Ada satu hal yang tetap sangat utama, yaitu kajian dan naskah akademik terkait kelayakan WTC memisahkan diri dari Kabupaten Cirebon,” tuturnya.
Ia menyampaikan, panitia persiapan pemekaran harus terdiri dari berbagai unsure. Sehingga, dapat secara solid dalam mengajukan pemekaran WTC.
Sebagai pribumi WTC, lanjut Angga, ia berharap, pemekaran ini menjadi solusi untuk mengatasi kesenjangan yang terjadi selama ini. Kajian dan penyusunan akademis memang harus dimulai lagi hingga bisa mencerminkan kondisi faktual di wilayah Cirebon Timur saat ini.
“Kajian tersebut bisa melibatkan perguruan tinggi ternama di Cirebon, seperti UGJ, UMC, Untag maupun perguruan tinggi ternama di Jawa Barat lainnya seperti Unpad, Unpas dan yang lainnya,” imbuhnya.

0 Komentar