Penularan Corona Diduga Melalui Udara

Penularan Corona Diduga Melalui Udara
0 Komentar

Ahli epidemologi Sekolah Kesehatan Masyarakat TH Chan, Harvard, Bill Honage punya pandangan lebih ekstrem soal penularan melalui udara.
“Kami memiliki anggapan bahwa transmisi melalui udara berarti percikan yang mengambang di udara yang dapat menginfeksi Anda berjam-jam kemudian, melayang di jalanan, melalui kotak surat dan menemukan jalan ke rumah di mana-mana,” kata Hanage.
Namun kebanyakan ahli berpandangan virus Corona yang menular melalui udara tidak bepergian jauh melainkan dalam kontak yang berkepanjangan dan jarak dekat, terutama di dalam ruangan.
Hasil temuan para ahli juga menyebutkan, bahwa virus yang melayang di udara, terutama di ruang tertutup dengan ventilasi buruk, sangat rentan menginfeksi manusia.
Untuk itu penggunaan masker di tempat tertutup tak kalah pentingnya serta harus memenuhi standar kesehatan, seperti N95. Kondisi ini bisa dialami para petugas kesehatan yang menangani pasien Covid-19 di rumah sakit atau fasilitas medis.
Sistem ventilasi di gedung sekolah, tempat tinggal, dan perkantoran perlu diperhatikan untuk meminimalisasi sirkulasi udara. Selain itu penggnaan lampu ultraviolet diperlukan untuk membunuh partikel virus yang mengambang di dalam percikan.
WHO selama ini berpendapat virus Corona disebarkan terutama oleh percikan pernapasan yang menempel pada benda tertentu. Bahkan, dalam dokumen pembaruan yang dirilis pada 29 Juni, WHO menyatakan penularan virus melalui udara hanya mungkin terjadi setelah prosedur medis yang menghasilkan aerosol atau percikan lebih kecil dari 5 mikron.
Benedetta Allegranzi, pimpinan teknis WHO untuk pengendalian infeksi, mengatakan, bukti virus menyebar melalui udara tidak meyakinkan.
“Terutama dalam beberapa bulan terakhir, kami menyatakan beberapa kali bahwa transmisi melalui udara mungkin terjadi, tapi tentu saja tidak didukung oleh bukti yang kuat atau bahkan jelas,” katanya. (der/fin)

0 Komentar