Permudah Wisatawan, Keraton Kasepuhan Luncurkan Aplikasi Gwido

Aplikasi-gwido-keraton-kasepuhan
Sultan Sepuh PRA Arief Natadiningrat saat konferensi pers peluncuran aplikasi Gwido, Minggu (1/3). Foto: R Dedi Haryadi/Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Guna mempermudah wisatawan lokal dan luar negeri, Keraton Kasepuhan meluncurkan Aplikasi Gwido.

Dengan aplikasi ini, wisatawan dapat memperoleh berbagai informasi sejarah dan budaya yang ada di Keraton Kasepuhan Cirebon dan Goa Sunyaragi.

Keraton Kasepuhan Cirebon bekerjasama dengan CV Akses Digital Cirebon meluncurkan aplikasi Gwindo berbasis android dengan penerapan teknologi “Augement Reality” (AR), di bangsal Pungkuran Keraton Kasepuhan, Minggu (1/3/2020). 

Baca Juga:Jalan Stadion Bima Sempat Tertutup Pohon TumbangHasil Liga Inggris: Liverpool Kalah oleh Watford 0-3

Sultan Kasepuhan Cirebon, Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat mengatakan, kelebihan teknologi aplikasi ini wisatawan bisa mengetahui sejarah keraton maupun keterangan benda-benda pusaka yang ada di Keraton Kasepuhan.

“Wisatawan dapat melihat isi Keraton dan sejarah Keraton Kesepuhan dengan tampilan AR (Augmented Reality) melalui aplikasi Gwido. Hanya dengan mengarahkan smartphone pada objek tertentu dengan hanya men-scan barcode, maka akan muncul informasi, cerita sejarah objek wisata di Keraton Kasepuhan,” katanya.

Sultan menuturkan, aplikasi tersebut baru pertamakali di Indonesia dan Cirebon. “Penerapan teknologi AR di Keraton Kasepuhan ini sebagai yang pertama di Circbon mungkin juga di Indonesia,” tuturnya.

Sultan berharap, dengan adanya aplikasi ini dapat lebih banyak menarik wisatawan berkunjung  ke Keraton Kasepuhan dan Goa Sunyaragi.

“Tidak hanya turis domestik, aplikasi ini juga dapat digunakan oleh turis asing sebagaimana terdapat litur bilingual dalam aplikasi ini yang memuat dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris,” pungkasnya.

Sementara itu, Presiden Direktur CV Akses Digital, Faisal Akbar menuturkan, aplikasi Gwido dilengkapi tiga fitur lainnya, seperti infomasi, acara, dan fitur bilingual. 

“Fitur informasi di sini memuat sejarah atau informasi detail mcngenai berbagai objek museum dan bangunan-bangunan (baluarti) yang ada di Keraton Kasepuhan Cirebon dan Goa Sunyaragi,” ujarnya. (rdh)

0 Komentar