PM Bangladesh Kabur, AS: Minta Masyarakat Menahan Diri, Mendukung Pembentukan Pemerintahan Sementara

Bangladesh
Bangladesh tengah menunggu pembentukan pemerintah sementara yang didukung oleh AS melalui
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Unjuk rasa besar-besaran terjadi di Bangladesh yang menuntut Perdana Menteri Sheikh Hasina mundur dari jabatannya.

Dalam unjuk rasa tersebut, selain membuat suasana negara Bangladesh mencekam, juga menelan banyak korban jiwa.

Terbaru, Amerika Serikat (AS) menyerukan semua pihak untuk menahan diri di Bangladesh buntut unjuk rasa berdarah yang terjadi di negara tersebut.

Baca Juga:Cukup KTP dan KK, BLT Kemiskinan Ekstrem Cair Agustus, Total Rp3,6 Juta Diterima KPMBREAKING NEWS! Ponpes Lirboyo Kebakaran, Santri Berhamburan Keluar Menyelamatkan Diri

AS meminta semua pihak menghormati pihak militer yang tengah membentuk pemerintahan sementara alih-alih menindak lebih lanjut pengunjuk rasa.

“Kami mendesak semua pihak untuk menahan diri dari kekerasan lebih lanjut. Terlalu banyak nyawa yang telah hilang selama beberapa minggu terakhir, dan kami mendesak ketenangan dan pengendalian diri dalam beberapa hari ke depan,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller kepada wartawan, dilansir AFP, Selasa 6 Agustus 2024.

Sebagai informasi, PM Bangladesh Hasina telah berusaha untuk meredam protes nasional terhadap pemerintahnya sejak awal Juli 2024.

Namun demikian, kini ia meninggalkan negara itu setelah hampir 100 orang terbunuh pada hari Minggu (4/8) kemarin.

Sementara itu, Miller mengatakan pihaknya telah menerima laporan bahwa tentara setempat menolak tekanan untuk menindak lebih lanjut demonstrasi yang dipimpin mahasiswa.

Dia pun mendorong agar adanya transisi segera sesuai dengan hukum yang berlaku di Bangladesh.

“Jika benar bahwa tentara menolak seruan untuk menindak pengunjuk rasa yang sah, itu akan menjadi perkembangan positif,” katanya.

Baca Juga:Rangking Timnas Indonesia Bisa Melesat ke Posisi 122 Dunia, Jika…Pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Pertama Berkumandang di Cirebon, Bukan Soekarno, Tapi Dokter RS Gunung Jati

“Kami menyambut baik pengumuman pemerintahan sementara dan mendesak setiap transisi dilakukan sesuai dengan hukum Bangladesh,” lanjut dia.

Ketika ditanya apakah militer harus memilih kepemimpinan berikutnya? Miller mengaku ingin melihat rakyat Bangladesh menentukan pemerintahan Bangladesh di masa depan.

“Amerika Serikat sangat sedih atas laporan pelanggaran hak asasi manusia, korban jiwa, dan cedera selama akhir pekan dan beberapa minggu terakhir,” ujar dia.

“Sangat penting bagi kita untuk melakukan penyelidikan penuh dan transparan untuk memastikan akuntabilitas atas kematian ini,” sambung Miller.

Kaburnya Perdana Menteri Bangladesh

Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, dilaporkan telah meninggalkan istananya di Dhaka pada Senin (5/8) waktu setempat.

Hal itu terjadi saat para demonstran yang menuntut dirinya mengundurkan diri, memenuhi jalanan ibu kota negara tersebut.

0 Komentar