PRIHATIN, Wagub Jabar Sebut Petani Jawa Barat Berkurang 5 Persen Setiap Tahun

petani
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum prihatin saat menghadiri panen raya di Cirebon prihatin dengan jumlah petani menyusut setiap tahun. Foto: Andri Wiguna/Radarcirebon.id.
0 Komentar

CIREBON, RADARCIREBON.ID – Pemerintah Provinsi Jawa Barat kini sedang gencar mengoptimalkan potensi pertanian, termasuk soal membangkitkan profesi petani.

Hal ini bukan tanpa alasan. Jawa Barat sebagai Salah satu lumbung padi nasional, punya peran penting menjaga stabilitas pangan nasional.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum saat ditemui usai panen raya di Gegesik, kemarin.

Baca Juga:Pastikan Stok Pangan Aman, Irjen Kementan Kawal Panen Raya di CirebonBanjir Rob Terjang Pesisir Pantura Eretan Indaramayu, Ratusan Rumah Warga Terendam

Menurut Uu, pertanian menjadi sektor yang paling kokoh dan kuat dalam menghadapi berbagai krisis.

Ia mencontohkan, saat terjadi pandemi Covid-19 kemarin, justru pertanian bisa bertahan dan tumbuh 7 persen dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya yang rata-rata terpuruk diterjang krisis.

Selain itu, optimalisasi pertanian juga, kata Uu, diharapkan bisa menahan laju inflasi daerah yang disebabkan karena mahal dan tidak terkendalinya harga pangan komiditas pertanian baik cabai, bawang merah maupun padi.

“Saya berterimakasih dan apresiasi kepada Irjen Kementan yang hari ini turun ke Jawa Barat untuk ikut serta mendorong masyarakat untuk bertani dan memberikan bantuan kepada para petani,” imbuhnya.

Wagub sendiri berharap regenerasi petani terus berlangsung. Ia pun meminta agar keluarga petani harus bisa melahirkan petani lagi. Sehingga generasi petani tidak habis.

“Kalau ada tiga anak, satu boleh jadi dokter, pengusaha dan anak satunya harus jadi petani, sekarang tidak ada lagi petani yang usianya 20 tahunan, yang 30 tahunan pun sudah jarang,” bebernya.

Hal ini, kata dia, karena profesi petani dilihat masih belum dilihat sebagai profesi yang menjanjikan karena lekat dengan stigma tidak sejahtera dan kemiskinan sehingga jarang sekali anak-anak muda yang mau terjun menjadi petani.

Baca Juga:5 SPBN Cirebon Terancam Gagal Dibangun, Kepala DKPP: Investornya Sudah Tidak Komunikasi LagiWarga Indramayu Sambut 32 Biksu, Jelang Waisak Jalan Kaki dari Thailand Menuju Borobudur

“Setiap tahunnya, jumlah petani turun sekitar 4-5 persen, lahan-lahan pertanian di Jawa Barat juga semakin menyusut karena pembangunan, dari awalnya sekitar 1,2 juta hektare sekarang tinggal 900 hektare lebih saja,” katanya.

Pemerintah sendiri menurut Uu sudah melakukan berbagai upaya dari mulai mendukunv program – program pertanian, membuat program petani milienial dan mendorong keberadaan sawah dilindungi melalui Peraturan daerah.

0 Komentar