Jadi, awal puasa Ramadhan 2023 hampir pasti sama dengan yang sudah ditetapkan oleh Muhammadiyah, yakni 23 Maret 2023.
Terlepas dari awal puasa Ramadhan 2023, tentu masyarakat akan menyambut bulan suci Ramadhan dengan penuh suka cita. Termasuk juga warga Cirebon yang menyambutnya dengan beragam tradisi yang masih bertahan sampai saat ini.
Ruwahan Nisfu Syaban ini biasanya digelar Keraton Kasepuhan dalam jarak waktu sekitar 16 hari menuju Ramadhan.
Baca Juga:PN Jakpus Perintahkan Pemilu 2024 Ditunda, SBY: Rasanya Ada yang Aneh di Negeri Ini20 Hari Menuju Ramadhan 2023, Ini Jadwal Lengkapnya
Tradisi sambut Ramadhan berupa Ruwahan Nisfu Syaban ini biasanya diikuti warga dan dipimpin langsung oleh Sultan Keraton Kasepuhan.
2. Tradisi Drugdag
Tradisi Drugdad juga dilakukan di Keraton Kasepuhan. Tradisi ini adalah memukul atau membunyikan bedug di Langgar Alit sebagai tanda memasuki bulan 1 Ramadhan.
Dalam praktiknya, tradisi drugdag atau memukul atau membunyikan bedug biasanya diawali Sultan Sepuh Kasepuhan dan diikuti keluarga keraton serta abdi dalem.
3. Ziarah ke Makam Keluarga/Leluhur
Mungkin ini hampir sama dengan berbagai daerah di Indonesia, di mana ada tradisi sambut Ramadhan berupa ziarah ke makam keluarga atau leluhur.
Tradisi sambut Ramadhan berupa ziara ke makam keluarga atau leluhur ini biasanya dilakukan menjelang 1 Ramadhan atau saat akan memasuki awal puasa Ramadhan.
4. Pawa Obor
Tradisi sambut Ramadhan berupa pawai obor juga dijalankan di Cirebon. Baik di wilayah Kota Cirebon maupun Kabupaten Cirebon.
Sama seperti daerah lainnya, tradisi sambut Ramadhan berupa pawai obor ini dilakukan menyambut 1 Ramadhan. Biasanya dilakukan di tingkat pemda, kecamatan, kelurahan, hingga RT dan RW.
Baca Juga:Jadwal Timnas Indonesia vs Suriah di Piala Asia U20, Yuk Lihat Lagi Aksi Kiper asal MajalengkaKiper Timnas Indonesia di Piala Asia U20 asal Majalengka, Main Berikutnya Lawan Suriah, Ini Jadwalnya
Itulah 4 tradisi sambut Ramadhan yang masih dijalankan warga Cirebon, termasuk untuk menyambut Ramadhan 2023. (*)