Reses, Warga Soroti Jalan Berlubang

Reses, Warga Soroti Jalan Berlubang
RESES: Anggota DPRD Kabupaten Cirebon Pandi SE saat menggelar reses di Desa Astana Kecamatan Gunungjati, kemarin. FOTO: SAMSUL HUDA/RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON-Kualitas infrastruktur di Kabupaten
Cirebon kembali disorot. Khususnya saat musim hujan tiba. Sebab, banyak jalan
berlubang di ruas jalan kabupaten. Berbagai aspirasi pun disampaikan
masyarakat. Salah satunya melalui reses anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Pandi
SE.

Diakui
Pandi, pertanyaan yang paling banyak dicecar saat reses adalah soal jalan
berlubang, khususnya di dapil I seperti di ruas Jalan Celancang-Pangkalan mulai
dari Desa Buyut Kecamatan Gunungjati 
hingga masuk wilayah Desa Pangkalan sampai ke Desa Tegalwangi Kecamatan
Plered.

“Dari
pantauan di lapangan hampir di setiap musim hujan kondisi jalan banyak yang
berlubang. Kami menilai kualitas jalan tersebut sangat rendah sehingga gampang
terkelupas oleh air hujan,” kata Pandi kepada Radar, kemarin.

Baca Juga:Dari 6 Menjadi 19 Orang di Indonesia Positif Virus Corona, 2 di Antaranya WNAPemerintah Lambat Tangani Jiwasraya

Apalagi,
sambung Pandi, di sebelah ruas jalan tersebut ada saluran sekunder bakung
selatan yang melintas beririgan dengan jalan. Dan kondisinya merembes di jalan.
Sehingga, banjir di atas badan jalan pun tak terhindarkan.

Yang parah
lagi, kata Pandi, di jalan Desa Cangkring Kecamatan Plered, dimana banyak
lubang menganga. “Jumlahnya tak terhitung,” tandasnya. Kondisi itu, sangat
mengkhawatirkan para pengguna kendaraan baik roda dua maupun roda empat. “Tidak
sedikit juga penggunaan jalan yang sudah banyak menjadi korban kecelakaan
akibat jalan rusak,” terangnya. Dengan kondisi seperti ini, kata Pandi, perlu
perhatian serius oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon, terutama dinas terkait,
yakni PUPR. “Harus secepatnya untuk ada perbaikan, bahkan peningkatan jalan karena
kerusakan sudah di atas 50 persen,” katanya.

Bahkan, pihaknya
terus mendorong pembangunan kelanjutan betonisasi sepanjang 2 kilometer
berikutnya dari Desa Mayung sampai ke Desa Pangkalan. “Semoga aspirasi ini
dapat diserap oleh dinas teknis terkait,” pungkasnya. (sam)

0 Komentar