Ribuan Masker untuk Warga

revitalisasi waduk darma tat2
0 Komentar

KUNINGAN – Kepedulian Pemdes Padamenak, Kecamatan Jalaksana terhadap warganya layak ditiru oleh desa lainnya. Di tengah pandemi vorus corona, Pemdes Padamenak membagikan ribuan masker kepada warganya.
Total 1.600 masker didistribusikan langsung oleh kepala Desa Padamenak Ibrohim bersama Karang Taruna dan aparat desanya. Ribuan masker ini merupakan bantuan dari sejumlah pelaku usaha konveksi dan para penjahit pakaian yang berada di desa tersebut. Pengusaha koveksi dan donator lainnya terpanggil untuk membantu warga lainnya dengan membuat masker secara swadaya.
Kades Padamenak Ibrohim didampingi Sekdes Sarmedi mengatakan, ribuan masker ini sudah dibagikan kepada masyarakatnya. Hal ini tidak terlepas dari peran para pengusaha yang berada di wilayah Padamenak. Dalam sepekan telah terkumpul 1.600 masker bahan kain hasil karya para penjahit yang langsung dibagikan.
“Alhamdulillah ribuan masker ini sangat dibutuhkan masyarakat Padamenak. Kami sangat terbantu oleh para pengusaha yang ada di wilayah desa kami,” kata Ibrohim kepada Radar, kemarin (8/4).
Menurutnya, pengadaan masker ini dilakukan atas inisiatif warganya yang bergerak di bidang usaha konveksi dan jasa jahit pakaian, Mereka secara tiba-tiba menghubungi dirinya untuk pembagian masker. “Setelah dibuat secara swadaya, ternyata ada juga warga yang berdonasi untuk pembuatan masker ini sehingga bisa diproduksi lebih banyak. Dari warga oleh warga dan untuk warga,” tegas Ibrohim di sela-sela monitoring salah satu  Pos Siaga Covid-19 yang berada di gerbang desanya.
Setelah dibagikan merata kepada seluruh warga desa, tambah dia, masker ini kemudian diberikan kepada para pendatang yang masuk Desa Padamenak. “Bukan hanya warga yang tinggal di Padamenak saja yang kebagian masker, namun juga perantau asal desa ini. Selain itu, kami juga menyiapkan masker untuk pelintas yang kebetulan lewat namun tidak memakai masker. Kami juga berusaha membantu menghentikan penyebaran Covid-19 melalui pembagian masker,” ujar dia.
Dijelaskannya, para pendatang ini umumnya menggunakan sepeda motor dan tidak memakai masker. Diduga karena barang yang satu ini memang langka di pasaran dan kalau pun ada, harganya cukup mahal. Setelah pendatang mendapat izin masuk kemudian mereka diberi masker gratis.

0 Komentar