Ruang Isolasi RSPI Sulianti Saroso Tak Mampu Menampung Pasien Suspect Corona

RS-INFEKSI-SULIANTI-SAROSO
RS Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso. Foto: IST
0 Komentar

JAKARTA – Ruang isolasi di Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta Utara sudah tak mampu menampung pasien suspect virus corona atau Covid-19. Solusi yang dilakukan dengan merujuk pasien ke rumah sakit lainnya.

Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril mengatakan 11 ruang isolasi untuk pasien positif dan pasien dengan pengawasan Covid-19 penuh. Karenanya, jika ada pasien suspect Covid-19, akan dirujuk ke 8 rumah sakit di DKI Jakarta.

“Jadi tolong disampaikan, jangan ada kesan RSPI menolak pasien. Karena memang penuh, gak mungkin dimasukan dalam ruangan yang bukan isolasi,” kata Syahril, Kamis (5/3).

Baca Juga:Efek Corona, Stok Langka, Kapolres Bakal Tindak Tegas Penimbun MaskerDisperdagin Kabupaten Cirebon Fasilitasi PIRT dan Halal

Dikatakannya, dua ruangan isolasi yang tersisa masih menerima pasien baru terduga terjangkit virus corona. Namun pihaknya mengantisipasi bila ada pasien rujukan baru yang tidak mendapat perawatan di ruang isolasi, sebab sebelumnya ruangan sempat penuh.

“Mohon disampaikan kalau ada RS swasta yang ingin rujuk pasien, di sini penuh. Tetapi kalau nanti ada pasien di sini pulang dan ada ruangan yang kosong, bisa lagi masuk sini,” katanya.

Rumah sakit rujukan Pemprov DKI Jakarta untuk pasien dengan pengawasan virus corona yakni RS Persahabatan, RSPAD Gatot Soebroto, RSUD Pasar Minggu, RSUD Cengkareng, RS TNI AL Mintohardjo, RS Sukamto Bhayangkara Polri, serta RSUD Fatmawati.

PERKEMBANGAN PASIEN

Sementara terkait kondisi para pasien, Syahril mengaku seorang warga negara asing (WNA) suspect Covid-19 telah dipulangkan dinyatakan negatif. “Ada yang pulang satu karena dinyatakan sembuh. Warga negara asing,” ujarnya.

WNA tersebut dinyatakan negatif setelah menjalani pemeriksaan sebanyak dua kali, dalam jeda waktu lima hari setelah perawatan. Dikatakannya, WNA itu suspect Covid-19 di daerah yang telah ada penyebaran virus tersebut. “Sebelumnya, dia ada batuk demam dan dari daerah yang terjangkit,” ucapnya.

Sedangkan ibu dan anak warga Depok yang positif Covid-19, Syahril menyatakan hasilnya akan diketahui setelah melewati dua kali pemeriksaan dalam selang waktu lima hari pascadirawat.

“Itu (hasil) lima hari berikutnya, jadi (hasil) negatifnya dari situ. Karena kita tidak ingin cepat-cepat dia pulang. Kan karena sudah positif, jadi harus ada terapi khusus,” ujarnya.

0 Komentar