Sarung dan Hari Santri di SDIT Bina Bangsa

hari santri di sdit bina bangsa
Sarung dan Hari Santri di SDIT Bina Bangsa - radarcirebon.id
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Hari Santri yang ditetapkan oleh pemerintah jatuh pada tanggal 22 Oktober, pada hari tersebut terdapat sebuah peristiwa bersejarah yang tidak lain ialah keluarnya fatwa Resolusi Jihad dari Hadrotussyeikh Hasyim Asy’ari (Pendiri Nahdlatul ‘Ulama) yang berisi tentang kewajiban membela Tanah Air.

Fatwa ini keluar tatkala Hadrotussyeikh disowani utusan Bung karno yang bertanya, “apa hukumnya membela tanah air? bukan membela agama tertentu.” Dari fatwa ini yang menggiring peristiwa besar 10 November 1945.

Hari santri selalu identik dengan beberapa karnaval serta berbagai event-event menarik. tidak terkecuali dengan SDIT Bina Bangsa, pada hari Senin, 23 Oktober 2023 diadakan Upacara Hari Santri Nasional.

Baca Juga:6 Sikap yang Membuat Anda Terlihat Lebih Muda dan MenarikIni Dia Warna Cat Rumah Pembawa Sial, Apa Saja?

Muhamad Yusuf, S.Pd sebagai Inspekstur Upacara yang menjabat sebagai Ketua PAC GP Ansor Kec. Harjamukti.

Seluruh murid dan guru laki-laki mengenakan sarung, sedangkan perempuan mengenakan pakaian Muslimah.

Mengapa mengenakan sarung?. “karena sarung adalah pakaian yang melekat dengan identitas santri dan budaya bermutu tinggi” tegas Muhammad Nizar selaku Kepala Sekolah SDIT Bina Banga.

Bahkan ada saja murid sini yang menggunakan sarung dengan atasan seragam yang biasanya memberi alasan bahwa celananya kotor dan belum dicuci. lebih lanjut, Nizar memberi penekanan, bahwa istilah “santri” ini sangat identik dengan Nahdliyin.

Mengapa dinamakan hari Santri? tidak Hari Kyai?. “Karena, kalo ingin jadi kyai ya harus nyantri dulu dengan benar” canda Nizar dengan tawa.

Selanjutnya, Nizar berharap pada moment hari santri ini, seluruh murid sekolah manapun. walaupun tidak merasakan nyantri atau muqim di pesantren, tapi harus memiliki karakter sebagai seorang santri.

Salah satu yang paling Utama ialah adab dan sopan santun terhadap guru. pada masa ini yang semakin terdistorsi seiring perkembangan zaman. walaupun, seorang murid sangat mungkin lebih pintar dari gurunya, tapi barokah tetap bersumber dari guru.

0 Komentar