Sinta Nuriyah Bukber dengan Tokoh dan Masyarakat Lintas Agama di Kota Cirebon

hadir di cirebon
Shinta Nuriyah menggelar buka puasa bersama tokoh dan masyarakat lintas agama d aula Bunda Maria, Jalan Dukuhsemar, Kecapi, Kota Cirebon, Jumat 15 Maret 2024. Foto: Khoirul Anwarudin/Radar Cirebon.
0 Komentar

CIREBON, RADARCIREBON.ID- Istri Presiden ke-4 Republik Indonesia KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Shinta Nuriyah, menggelar buka puasa bersama tokoh dan masyarakat lintas agama di Kota Cirebon, Jumat 15 Maret 2024.

Bukasa puasa bersama atau bukber itu dilaksanakan di aula Bunda Maria, Jalan Dukuhsemar, Kecapi, Kota Cirebon.

Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Program Sahur dan Buka Bersama Keliling Indonesia Bersama Shinta Nuriyah yang digelar di sejumlah kota di Indonesia. 

Baca Juga:Kalau Kondisi Ini Terjadi, Maka Sekolah-sekolah di Kota Cirebon akan Dijadikan TPS Pemilu 2024Kawasan Sungai Sukalila dan Eksistensi Warga Tionghoa di Cirebon: Sejak Dulu Sudah Jadi Pusat Perdagangan

Pada kesempatan hadir di Cirebon kemarin, Shinta Nuriyah memberikan tausiyah dengan tema Puasa adalah Perisai Keserakahan dan Kemungkaran.

Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain mantan Walikota Cirebon Eti Herawati, Kepala Kantor Kemenag Kota Cirebon Khuwailid SAg MPdI.

Kemudian Kepala Paroki Gereja Bunda Maria RD Antonius Haryanto, tokoh ulama KH Husein Muhammad, pengurus PSMTI, serta tokoh lainnya. 

Kegiatan buka puasa bersama ini juga diikuti oleh ratusan masyarakat.

Tidak hanya umat muslim, acara buka bersama ini juga diikuti oleh masyarakat lintas agama di wilayah Cirebon.

Pada kesempatan tersebut, Sinta Nuriyah memberikan tausiyah sembari menunggu adzan maghrib berkumandang. 

Ia menyampaikan bahwa kegiatan sahur keliling sudah dilakukan sejak mendampingi Gus Dur saat menjadi Presiden Republik Indonesia.

Sejatinya, kegiatan yang dihelat adalah sahur keliling bersama. Kemudian kini ditambah dengan buka puasa Bersama.

Tujuannya untuk mengajak umat islam untuk mengerjakan ibadah puasa. 

Baca Juga:Kapolri Mutasi 212 Pati dan Pamen Polri, Ada dari Jawa BaratViral, Istana Jelaskan soal Video Ban Mobil Presiden Bocor di Jawa Tengah

“Kita berpikir bahwa kita ini hidup di negara majemuk, beda-beda suku bangsa dan agama. Maka kegiatan ini untuk terus bersama menjunjung toleransi, menjaga kerukunan dan damai antar umat beragama,” katanya. 

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan di tengah kehidupan bermasyarakat saat ini.

Sinta Nuriyah berharap, apa yang selama ini ia lakukan, bisa menyatukan semua komponen masyarakat yang ada di Indonesia. 

Sehingga, sambungnya, perbedaan suku, agama dan bermacam-macam latar belakang bisa tetap hidup berdampingan dan damai di Indonesia.

“Ini merupakan wujud dari rasa persaudaraan kita antar umat beragama di Indonesia,” kata Sinta Nuriyah. 

0 Komentar