SMPN 2 Uji Coba KBM Tatap Muka Terbatas  

SMPN 2 Uji Coba KBM Tatap Muka Terbatas  
SEKOLAH LAGI: SMPN 2 Majalengka menjadi salah satu sekolah dari beberapa wilayah yang mulai melaksanakan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Kabupaten Majalengka, kemarin. FOTO: ONO CAHYONO/RADAR MAJALENGKA
0 Komentar

 
MAJALENGKA – Mulai diberlakukannya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara luar jaringan (luring) membuat sejumlah sekolah mulai melakukan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang tersebar di sejumlah wilayah di Majalengka, Jumat (9/4).
Seperti di SMPN 2 Majalengka mencoba PTM yang disambut baik oleh siswa. Meski dilakukan secara terbatas namun tidak menyurutkan minat siswa datang ke sekolah.
Salah satu siswi kelas 9, Eva Cellia (15) sangat antusias menyambut dimulainya kembali pembelajaran tatap muka. Dia mengaku sudah sangat jenuh mengikuti pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun.
“Seneng banget bisa ketemu temen-temen dan bisa belajar di kelas lagi. Sudah lama nunggu bisa berangkat sekolah lagi kaya sekarang. Soalnya sudah bosen belajar di rumah terus,” tuturnya.
Senada dikatakan Ilham Disy Abrarambrullah (15). Ia bisa kembali berangkat dan belajar di sekolah menjadi semangat tersendiri untuk menghadapi ujian sekolah nanti. Teman sebayanya menjadi alasan jika belajar di sekolah memang menjadi salah satu antusiasme siswa. Terlebih jika nanti memasuki ujian sekolah.
Uji coba PTM terbatas di SMPN 2 Majalengka sudah dimulai sejak Senin (5/4) lalu. Saat ini uji coba PTM tersebut hanya diberlakukan bagi siswa kelas 9 saja. Hal itu dilakukan sebagai langkah persiapan menghadapi ujian sekolah yang rencananya bakal dilaksanakan pada bulan Mei mendatang.
“Kita mulai hari Senin kemarin. Tapi ini pun hanya diperuntukkan bagi kelas 9 saja, karena kelas 9 itu sebentar lagi menghadapi ujian sekolah,” kata Kepala SMPN 2 Majalengka, Dadang Dana Permana.
Dadang menjelaskan, selain menerapkan protokol kesehatan secara ketat, sekolah juga membagi jumlah siswa yang belajar dalam satu rombongan belajar.
Tiap rombongan belajar hanya diisi 16 orang siswa walaupun satu kelas itu ada 32 orang siswa, tapi dalam pelaksanaan kegiatan ini dibagi dua. Protokol kesehatan tetap ditempuh mulai dari cuci tangan, pakai masker dan lainnya.
“Dalam satu hari untuk pelaksanaan tatap muka kelas 9 juga dibagi jadi 2 shift. Shift pertama mulai jam 8 sampai 10, shift kedua jam 10 sampai 12,” ungkapnya.

0 Komentar