Soal Pasien Puskesmas Rajagaluh Positif Corona, Dinkes: Itu Hoax

KADINKES TIDAK JABAT TANGAN
Kadinkes Kabupaten Majalengka, H Almudin SSos, MMKes tidak bersalaman dulu dengan orang lain tapi cukup dengan gerakan tangan didada, kemarin (16/3). FOTO: Almuaras/ Radar Majalengka
0 Komentar

MAJALENGKA– Hoax tentang
corona virus tersebar di media sosial. Di Majalengka, netizen sempat geger
karena ada kabar pasien Puskesmas Rajagaluh diduga terserang virus corona.

Menanggapi
hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Majalengka,
H Almudin SSos MMKes menegaskan
berita tentang pasien di Puskesmas Rajagaluh yang terserang corona adalah hoax.
Dijelaskan, memang benar ada seorang warga di Kecamatan Rajagaluh baru saja pulang
dari Jepang pada 22 Februari 2020. Pada 9 Maret, yang bersangkutan terserang flu dan berobat ke Klinik Bobos, Dukupuntang, Kabupaten
Cirebon.

Kemudian
yang bersangkutan pada 13 Maret berobat ke RSUD
Majalengka dan kini kondisinya sudah sehat. Pasien itu, kata Ali bukanlah terjangkit
virus corona.

Baca Juga:Copa America 2020 Digelar Tahun 2021 di Argentina dan KolombiaIsu Virus Corona Hantam Kuliner Cirebon

Ali
mengatakan, orang yang baru datang dari luar negeri, ditetapkan sebagai orang
dalam pemantauan (ODP) baik mereka dalam kondisi sakit maupun sehat. Kemudian
bila orang tersebut sakit, maka akan
ditingkatkan statusnya sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

“Karena warga Rajagaluh yang baru
pulang dari Jepang itu dinyatakan sudah sehat maka berita yang beredar yang
bersangkutan itu terpapar virus Corona tidak benar alias (hoax). ODP itu untuk
jaga-jaga dan sebagai bentuk kewaspadaan terkait virus Corona,” bebernya.

Dijelaskan, ciri orang yang
terserang virus corona adalah demam tinggi disertai batuk dan dada sesak. Tidak semua batuk pilek, kata dia,
merupakan gejala virus corona. Ditambahkan dia, sesuai
dengan imbauan Bupati Karna Sobahi, untuk menghindari virus corona, hindari kontak
langsung dengan orang lain. Sehingga tidak perlu berjabat tangan terlebih
dahulu. Ketika bertemu, cukup dengan menempatkan telapak tangan di dada sebagai
penghormatan.

“Memang kebiasaan bersalaman ketika
saling bertemu itu menjadi kebiasaan yang baik, tapi untuk menghindari
penyebaran virus maka diimbau
untuk tidak bersalaman dulu,” ujarnya.

Diingatkan Alimudin, masyarakat
jangan panik dan takut berlebih
virus Corona atau Covid-19. Ali menghimbau masyarakat
memilih waspada dengan diikuti melakukan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS). Kadinkes Ali juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mengabaikan dan terlena
dengan ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang mengancam akhir-akhir

0 Komentar