SPAM Regional Jatigede Segera Beroperasi tapi Tarif Belum Deal

Direktur PDAM Suharyadi
Direktur PDAM Suharyadi
0 Komentar

CIREBON, RADARCIREBON.ID– Adanya Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) Regional Jatigede akan menjadikan Kabupaten Cirebon terbebas dari krisis air bersih yang teraliri lewat PDAM Tirta Jati.

Demikian dikatakan Direktur Utama PDAM Tirta Jati, H Suharyadi MH kepada wartawan koran ini, kemarin.
Diakui Suharyadi, saat ini tengah menanti program SPAM Regional Jatigede. Menurutnya, Provinsi Jabar membentuk badan usaha Tirta Gemah Ripah, dimana badan usaha itu mengelola SPAM Regional Jatigede.

“Ada lima PDAM yang bergabung, yakni PDAM Kota Cirebon, PDAM Kabupaten Cirebon, PDAM Sumedang, PDAM Indramayu, dan PDAM Majalengka,” ungkapnya.

Baca Juga:Ronaldo Gagal Cetak Gol dalam Latihan Al Nassr: Netizen Ada yang Bilang BadutPDIP Targetkan Cetak Tiga Kali Kemenangan

Lebih lanjut, dikatakan Suharyadi, ketika SPAM Regional Jatigede sudah dioperasikan maka seluruh wilayah Kabupaten Cirebon bisa terakses air PDAM Tirta Jati.

“Sekarang tinggal tujuh kecamatan, nanti ketika SPAM Regional Jatigede ini bisa teralisasi, maka tujuh kecamatan ini bisa teraliri air PDAM semua,” ujarnya.

Namun, lanjut pria berkacamata ini, semuanya dilakukan dengan bertahap tidak bisa sekaligus. “Nantinya kalau sudah teralisasi, untuk pipanisasinya akan dibagi kedalam tiga tahap, tahap pertama Kecamatan Susukan dan sekitarnya. Tahap kedua Kecamatan Plumbon dan Tengahtani lalu tahap ketiga yakni Kecamatan Mundu dan sekitarnya,” ujarnya.

Namun, menurut Suharyadi, saat ini terkendala belum adanya kesepakatan antara Kemenkeu, dengan lima PDAM untuk tarifnya.

“Tarif yang diajukan oleh Kementerian Keuangan berdasarkan kajian itu Rp8 sampai Rp9 ribu per meter kubik. Harga segitu jelas sulit, karena sesuai dengan Perbup saja harga dasar untuk rumah tangga di Kabupaten Cirebon itu Rp4 ribu permeter kubik, sehingga sampai saat ini belum ada kesepakatan harga tarif,” bebernya.

Suharyadi menjelaskan mahalnya tarif air tersebut karena seluruh pipanisasi jaringan nantinya akan disediakan oleh pusat. “Jadi pipanisasinya menggunakan sistem KPBU, kita menerima manfaatnya saja,” ungkapnya.

Pihaknya, bersama dengan empat PDAM lainnya mencoba tengah melobi agar tarif air bisa diturunkan. “Kalau tetap 9 ribu maka kita tidak akan menjual airnya 9 ribu apalagi lebih dari 9 ribu, kita tengah coba tawar sekitar 2 ribu per meter kubiknya,” ujarnya. (den)

0 Komentar