Subduksi Lempeng Indo-Australia Penyebab Gempa Pangandaran

gempa-bumi-pangandaran-tasikmalaya
Gempa bumi Tasikmalaya.
0 Komentar

TASIKMAYALA – Gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Pangandaran, Tasikmalaya dan sekitarnya sekitar pukul 17.00 WIB.
Berdasarkan informasi BMKG, gempa memiliki kekuatan magnitudo 5,2 dan berlokasi sekitar 82 kilometer arah barat daya Kabupaten Pangandaran dengan kedalaman 10 kilometer.
Salah seorang warga Tasikmalaya, Rachmi (29) mengaku merasakan gempa tersebut saat berada di lantai dua kantornya. “Waktu mulai guncangan saya langsung keluar,” kata Rachmi, kepada Radar Tasikmalaya, Selasa (19/5/2020).
Menurut dia, gempa tersebut cukup kencang dan terjadi beberapa detik. Namun tidak dijumpai kerusakan bangunan.
Warga lainnya di Desa Sindang Kerta, Kecamatan Cipatujah, Hari Hidayat kepada Radar Cirebon menginformasikan, gempa terjadi dua hari berturut-turut di waktu yang nyaris bersamaan.
Pada Senin (18/5/2020) gempa terjadi tepat pada saat buka puasa. Sedangkan Selasa (19/5/2020) gempa terjadi menjelang buka puasa. “Saya lagi beli gorengan, tiba-tiba gempa. Cuma yang hari ini sedikit lebih lama dari yang kemarin,” katanya.
Analisa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisi (BMKG) menunjukkan gempa bumi tersebut terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan tidak memiliki potensi tsunami.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menujam di bawah Lempeng Eurasia,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dilansir dari Antara, Selasa.
Menurut BMKG, gempa yang terjadi 82 kilometer (km) barat daya Pangandaran di Jawa Barat itu memiliki episenter di kedalaman 60 km dengan mekanisme naik atau thrust fault.
Sebelumnya, BMKG memperkirakan gempa tersebut berkekuatan M 5,2 dan kemudian diperbarui menjadi M 4,8.
Triyono juga menegaskan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Guncangan akibat gempa itu dirasakan di daerah Kabupaten Sukabumi dengan skala kekuatan III-IV MMI yang dirasakan ketika banyak orang berada dalam satu rumah.
Selain itu, Tasikmalaya, Sukabumi, Ciamis juga merasakan getaran di dalam rumah dengan tingkat III MMI.
Getaran nyata juga terasa di daerah Parongpong, Puncak, Cisarua, Sagaranten, Kabupaten Bandung dan Cilacap dengan tingkat II MMI. Belum ada laporan dampak kerusakan akibat gempa tersebut yang dilaporkan kepada pihak berwajib.

0 Komentar