Swadaya Bangun Jalan Pertanian

Swadaya Bangun Jalan Pertanian
SWADAYA: Gapoktan Melati Jaya bersama Poktan Gemah Ripah Desa Karanggeras, Kecamatan Bangodua bangun akses jalan pertanian di Blok Kerut, kemarin. ANWAR SYAHRONI/RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

BANGODUA- Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Melati Jaya bersama Kelompok Tani (Poktan) Gemah Ripah Desa Karanggetas, Kecamatan Bangodua secara swadaya bangun akses jalan pertanian di Blok Kerut, kemarin (18/7).
Pembangunan akses jalan pertanian sepanjang 20 meter dan lebar 60 cm itu adalah langkah sinergi dan saling peduli kelompok tani. Mengingat banyak infrastruktur
pertanian yang kurang tersentuh program pembangunan dari pemerintah. Padahal Kabupaten Indramayu adalah lumbung pangan nasional yang butuh fasilitas penunjang.
Ketua Gapoktan Melati Jaya Karanggetas, Nurwedi Arih mengatakan pembangunan akses jalan pertanian ini adalah swadaya murni Gapoktan dan Poktan yang merasa terpanggil.
“Kerjasama kami pengurus Gapoktan dan Poktan Gemah Ripah, karena prihatin melihat kondisi jalan pertanian yang menjadi akses utama para petani kondisinya tidak layak, malah becek saat musim hujan,” kata dia.
Akses jalan yang selalu becek pasca diguyur hujan mengakibatkan akses jalan para petani menuju sawah terganggu. Banyak di antaranya kesulitan saat membawa pupuk dan bahan pertanian untuk mengolah sawah, terutama saat mengangkut hasil panen di musim penghujan.
“Indramayu sebagai lumbung pangan seharusnya ikut ditunjang dengan infrastruktur pertaniannya. Terutama akses jalan dan saluran irigasnya. Tanpa adanya akses jalan yang layak, petani akan kesulitan mengangkut hasil panen. Waktu panen pun menjadi lebih lama karena gabah hasil panen tidak bisa diangkut terkendala kondisi jalan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Poktan Gemah Ripah Armanto mengatakan kondisi jalan pertanian sangat mempengaruhi kelancaran para petani. Akses jalan pun menjadi faktor penentu harga gabah para petani di musim rendeng atau penghujan. Mengingat jalan yang rusak membuat distribusi hasil panen terganggu, sehingga merusak kualitas gabah.
“Gabah jika terkena hujan apalagi sampai berhari-hari kualitasnya menurun, harga jualnya ikut turun. Untuk itulah kami Gapoktan dan Poktan mulai swadaya membangun jalan pertanian agar lebih layak dan bisa memperlancar kegiatan pertanian warga,” ujarnya. (oni)

0 Komentar