Takut Jarum Suntik, Calon PPDP Pilih Mundur

Takut Jarum Suntik, Calon PPDP Pilih Mundur
ANTRE:  Calon PPDP di Kecamatan Bongas antri menjalani rapid tes dan pemeriksaan kesehatan di UPTD Puskesmas Bongas dan Puskesmas Sidamulya, kemarin. FOTO: KHOLIL IBRAHIM/RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

 
BONGAS – Fobia jarum suntik, sejumlah calon Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) atau petugas coklit Pilkada 2020 di wilayah Kabupaten Indramayu bagian barat (Inbar) memilih mengundurkan diri. Sebagian lagi mundur, karena takut hasil rapid testnya reaktif.
Di Kecamatan Bongas misalnya. Dilaporkan ada salah seorang calon PPDP yang langsung angkat kaki dari lokasi rapid test yakni di UPTD Puskesmas Sidamulya, Jumat (10/7). Padahal dia sudah tiba di lokasi dan antre bersama rekan-rekannya yang lain.
Entah kenapa, saat hendak diambil darahnya, pria yang juga menjabat sebagai ketua RT itu tiba-tiba kabur dan tak kunjung kembali. “Ternyata sudah ada di rumah. Kita paksa gak mau, katanya takut disuntik,” kata Ketua PPK Bongas, Arief Wahyudi.
Bukannya kesal. Melihat ketakutan pria yang dikenal mantan preman itu, Arief dan anggota PPS justru tertawa. “Badannya aja gede, berantem gak kenal takut. Eh ,sama jarum suntik ngeper,” ujarnya sembari terbahak.
Pihaknya pun tak bisa memaksa yang bersangkutan untuk menjalani rapid test. Sehingga, Arief langsung menginstruksikan anggota PPS untuk mendadak mencari gantinya. “Untungnya dapat. Langsung ikut rapid test,” sambungnya.
Pihaknya bersyukur, hasil rapid test atau tes cepat Covid-19 bagi sebanyak 92 calon PPDP semuanya nonreaktif. Sehingga mereka selanjutnya akan mengikuti bimbingan teknis sebelum melaksanakan tugas di lapangan.
Berbeda di Kecamatan Gantar. Tercatat ada 3 orang memilih mundur lantaran takut hasil rapid test reaktif. Pasalnya, jika reaktif mereka wajib menjalani swab test, lalu harus isolasi mandiri selama 14 hari. Padahal mereka harus bekerja untuk menghidupi anak-anaknya dan istri, untuk mencari nafkah.
“Ada tiga yang mengundurkan diri takut di rapid test. Sudah diganti semua. Lalu ada dua yang belum karena anaknya lagi keluar kota,” ungkap Ketua PPK Gantar, Carno SPd.
Dikatakan, rapid test wajib diikuti semua calon PPDP untuk meyakinkan kepada masyarakat bahwa mereka bebas dari virus Corona. Tujuan lainnya, luntuk memberikan keyakinan bahwa mereka dalam bekerja dengan kondisi fit karena tidak terinfeksi atau terindikasi terkena Covid-19.

0 Komentar