Tetap Sediakan Modul Manual, Belajar di Rumah Rugi Bila Tidak Dimanfaatkan dengan Baik

Tetap Sediakan Modul Manual, Belajar di Rumah Rugi Bila Tidak Dimanfaatkan dengan Baik
Ilustrasi Belajar di Rumah
0 Komentar

soal-soal atau tugas tambahan di luar yang sudah tertuang dalam modul bahan
ajar. Sehingga, dapat menambah kegiatan agar para siswa lebih banyak menghabiskan
waktunya di dalam rumah.

Sementara itu, di sejumlah sekolah para orang tua siswa ada
yang sudah mendapatkan modul bahan ajar. Wina, salah satunya. Modul bahan ajar
tersebut cukup membantu untuk menjalani masa pembelajaran di rumah, karena
orang tua jadi tahu bab-bab apa saja yang bisa diajarkan kepada anak-anaknya
selama 14 hari ke depan.

Sementara itu, Kepala SMPN 5 Kota Cirebon Hj Kanti Rahayu
SPd MM mengungkapkan, telah memberikan tugas sekolah yang diberikan guru kepada
siswa selama mereka belajar di rumah. Tentunya diharapkan dengan pengawasan
orang tua.

Baca Juga:Korban Tewas Pajero Maut Bertambah Satu, Polisi Masih Cari Penyebab KecelakaanJumlah PDP karena Virus Corona di Kabupaten Cirebon Bertambah, Ada Balita

Setelah 14 hari tugas diberikan, para siswa memiliki
kewajiban untuk menyerahkan tugas tersebut saat mereka mulai kembali ke
sekolah. SMP yang berlokasi di Jl Wahidin itu memiliki lebih dari 980 siswa.
Dan terbagi menjadi 30 rombongan belajar.

Metode pembelajaran di rumah juga memanfaatkan media
telekomunikasi berbasis internet. Seperti Email ataupun WhatssApp yang
terhubung antara siswa dan guru. “Kami juga menghimbau kepada bapak/ibu melalui
anak-anak, arisannya dihentikan dulu,” tandasnya.

Kendati demikian, belajar di rumah dengan memanfaatkan
jaringan internet memiliki sejumlah kendala. Seperti gangguan sinyal hingga
belum meratanya siswa yang memiliki perangkat.

Guru PKN dan Prakarya SMPN 11 Kota Cirebon, Eulis Henda
Nugraha mengatakan, pembelajaran secara online pasti akan berbeda dengan
belajar saat tatap muka. Secara online, siswa tidak bisa menyampaikan
pertanyaan secara gamblang ketika ada materi yang tidak dimengerti.

“Online akan berbenturan dengan kuota, sinyal. Kemudian ada
beberapa siswa yang tidak memiliki android, dan otomatis mereka akan bertanya
sama temannya,” ujarnya.

Eulis mengaku memanfaatkan pembelajaran online melalui
sejumlah pilihan platform seperti email,
blog, whatssapp, ataupun memanfaatkan aplikasi ruang guru yang memang
sebelumnya telah dilakukan sosialisasi di sekolah.

Meskipun siswa belajar di rumah, di SMPN 11 setiap hari akan
ada 6-7 guru piket yang akan berjaga di sekolah sejak pukul 07.00-1200. Selain itu,

0 Komentar