Tidak Ada Pelimpahan Kewenangan

penyemprotan-pendopo-bupati-cirebon
Salah seorang petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke ruang kerja Bupati Cirebon. Penyemprotan juga dilakukan di rumah dinas Bupati Cirebon. FOTO: ANDRI WIGUNA/RADAR CIREBON
0 Komentar

Ia pun merinci kegiatan bupati dalam dua minggu terakhir. Di antaranya kunjungan kerja ke Kecamatan Arjawinangun, kunker ke Kecamatan Ciwaringin, peresmian Bumdes Mart di Desa Bobos dan Kebonturi, menerima kunjungan Kementerian Kesehatan dari Jakarta, dan membuka kegiatan uji kompetensi wartawan.
“Kegiatan pak Bupati sangat padat. Kita tidak tahu beliau terpapar dari mana,” jelasnya.
Meskipun dalam kondisi sakit terpapar Covid-19, namun pelaksanaan pemerintahan sambung Hilmy, tetap berjalan dengan baik. Saat ini, pucuk pimpinan tertinggi masih berada di bawah kendali penuh bupati. Pemkab Cirebon memanfaatkan teknolgi informasi untuk membantu menjalankan pemerintahan.
“Sekarang kan zamannya sudah IT. Semua bisa cepat dan lancar memanfaatkan teknologi. Sehingga tidak ada pelimpahan kewenangan atau ad interim, baik dari bupati ke sekda atau ke asisten daerah,” bebernya.
Jika ada keperluan surat-menyurat atau berkas yang harus ditandatangani, menurut Hilmy, bisa menggunakan sign digital. Atau jika mendesak, harus menggunakan tanda tangan basah, maka akan dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Saat ini, menurut Hilmy, proses sterilisasi dan disinfektanisasi masih terus dilakukan di lingkup kantor bupati dan rumah dinas jabatan bupati. Petugas akan menyemprotkan cairan disinfektan untuk mensterilkan  empat tempat tersebut.
“Tadi pagi di Pendopo sudah disemprot, di Setda juga sudah. Ini akan dilakukan selama tiga hari berturut-turut sesuai dengan SOP dan protokol kesehatan,” ungkapnya.
WARTAWAN DISWAB
Sejumlah wartawan di Kabupaten Cirebon menjalani tes usap (tes swab) setelah melakukan kontak dengan Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg yang sebelumnya mengumumkan diri terkonfirmasi positif Covid-19.
Sejak pagi hari, para jurnalis yang setiap hari ngepos di Setda Kabupaten Cirebon, sudah antre menunggu panggilan untuk diswab dari petugas medis di Labkesda Kabupaten Cirebon.
Salah satu wartawan yang ikut swab test, Imam Ahmad Baehaqi mengaku secara sadar mengajukan diri untuk tes usap karena beberapa hari sebelumnya melakukan kontak cukup intens dengan bupati.
“Saya kontak dengan Bupati malam minggu, dua kali pertemuan. Cukup intens dan sempat wawancara lama juga. Kami sadar perlu upaya dan kesadaran bersama guna mencegah penyebaran virus ini. Makanya saya dan beberapa rekan sekarang ikut swab test,” ujarnya.

0 Komentar