Toto Tuding KPU Tidak Profesional

Toto Tuding KPU Tidak Profesional
USUNG PERUBAHAN: Partai Demokrat memasangkan dr Ratnawati MKKK dengan H Dedi Wahidi dengan singkatan WARNA dalam Pilkada Indramayu, 9 Desember mendatang. Dok/Radar Indramayu
0 Komentar

 
INDRAMAYU-Bakal calon bupati independen atau perseorangan Toto Sucartono SE mengaku kecewa dengan kinerja KPUD Indramayu. Bahkan, Toto menuding komisioner KPU tidak profesional. Pengusaha sukses ini menilai, pembatalan verifikasi faktual (verfak) oleh KPU secara sepihak sangat merugikan timnya di lapangan.
“Alasan KPU Indramayu tidak dapat kami terima. Mereka beralasan jajaran Komisioner KPU, PPK, dan PPS belum diadakan Rapid Test Covid-19. Pembatalan itu seharusnya disampaikan sebelum dilakukan kegiatan verfak,” tegas Toto kepada Radar saat dihubungi melalui telepon genggamnya, kemarin.
Lebih lanjut, ditegaskan Toto, kinerja KPU Indramayu seperti main-main dan tidak memakai prosedural yang benar sebagai lembaga penyelanggara pemilu.
Sehingga, katanya, sangat wajar apabila kawan-kawan Liaison Officer (LO) di kecamatan dan desa marah karena sudah bersiap meluangkan waktu untuk verfak tetapi KPU membatalkan melalui WhatsApp (WA) pada hari itu juga.
“Pembatalan tahapan verfak dilakukan anggota komisioner KPU itu hanya lewat WA. KPU yang notabene sebagai penyelenggara pemilu tak pantas dalam pebatalan hanya melalui WA. Apa yang dilalukannya sangat memalukan dan terkesan tidak profesional,” imbuhnya.
Ditegaskannya, dengan tindakan KPU yang sepihak, sudah sepantasnya untuk meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indramayu. Pihaknya tidak menyalahkan LO di lapangan yang melakukan tindakan spontanitas di kantor KPU karena merasa kesal.
Toto mencontohkan, kekesalan timnya dengan suporter sepak bola yang sudah mendapat tiket dari panitia penyelenggara untuk menonton pertandingan sepak bola tetapi panitia tiba-tiba mendadak membatalkan acara pertandingan sepak bola. “Tentunya akan marah. Sama dengan yang dilakukan KPU, membuat kawan-kawan LO secara spontanitas emosi dan melakukan tidakan yang tidak diinginkan,” katanya.
Untuk itu, pihaknya neminta kepada Polres Indramayu untuk bisa membaskan timnya karena apa yang dilakukan ada sebab akibat. “Ketua KPU juga harus diminta pertanggungjawaban dengan pembatalan kegiatan tahapan verfak secara mendadak,” tandasnya.
Seharusnya, sambung Toto, pihak KPU juga memberi tahu pihak kepolisian terkait pembatalan verfak secara mendadak itu. Karena, selain merugikan tim perseorangan, Polres Indramayu juga terkena imbasnya dengan kejadian yang spontanitas tersebut.

0 Komentar